Intisari-Online.com - Janda Permaisuri Cixi merupakan salah satu wanita paling terkenal dari China Kuno, menjadi penguasa de facto Dinasti Qing Tiongkok dari tahun 1869–1908 selama masa pemerintahan Kaisar Tongzhi dan Kaisar Guangxu.
Ketika Janda Permaisuri Cixi berkuasa, rupanya ada seorang kasim yang terkenal jadi 'tangan kanan' sang penguasa wanita ini.
Dia adalah Li Lianying, seorang kasim yang memulai karirnya sebagai pelayan keluarga kerajaan sejak berusia sangat muda, 6 tahun.
Seperti yang menjadi kebiasaan di kekaisaran Tiongkok, ketika seseorang menjadi kasim, dia akan dikebiri. Ini pula yang telah dialami Li Lianying di usia yang sangat muda.
Mengutip worldhistory.org, Kasim atau 'non-laki-laki' pertama kali muncul di istana kerajaan negara-negara Cina pra-kekaisaran kuno di mana mereka dipekerjakan sebagai pelayan di kamar dalam istana.
Mereka kurang lebih budak dan biasanya diperoleh sebagai anak-anak dari wilayah perbatasan, terutama di selatan.
Mereka dikebiri dan dibawa untuk melayani keluarga kerajaan, mereka tidak memiliki cara nyata untuk mengubah hidup mereka.
Kasim dianggap sebagai pelayan yang paling dapat dipercaya karena mereka tidak bisa merayu wanita dari rumah tangga atau menjadi ayah anak-anak yang mungkin membentuk sebuah dinasti untuk menyaingi kaisar yang sedang menjabat.
Tugas seorang kasim, oleh karena itu, termasuk secara eksklusif melayani para wanita istana kerajaan. Sementara laki-laki lain dilarang bermalam di istana, dan siapa pun yang masuk tanpa izin menghadapi hukuman mati.
Kasim bertindak sebagai pengambil dan pembawa, pengawal, perawat, dan pada dasarnya melakukan peran pelayan, kepala pelayan, pelayan, dan juru masak digabungkan.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR