Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai, Termasuk Mahkota Raja dari Emas dengan Berat 1,98 Kg

Tatik Ariyani

Editor

Ilustrasi Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai
Ilustrasi Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai

Intisari-Online.com – Apa saja peninggalan sejarah Kerajaan Kutai?

Kerajaan Kutai diyakini sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang keberadaannya dibuktikan lewat berbagai peninggalan sejarah Kerajaan Kutai seperti arca dan prasasti.

Dilansir dari Peninggalan Bersejarah di Indonesia (2019), peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang paling penting yakni tujuh yupa yang ditemukan di sekitar Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Kerajaan Kutai disepakati para ahli sejarah sebagai awal masa sejarah Indonesia karena pada kerajaan tersebut digunakan tulisan/huruf Pallawa pada prasasti Yupa.

Yupa sendiri merupakan tiang batu yang bertuliskan berita tentang Kerajaan Kutai yang ditulis dengan huruf Pallawa yang merupakan bahasa Sansekerta.

Dilansir dari Pengantar Sejarah Kebudayaan 2 (1995), Yupa memuat cerita tentang raja-raja Kutai.

Sang Maharaja Kudungga mempunyai putra yang diberi nama Aswawarman, seperti nama Dewa Matahari, Asuman.

Aswawarman punya tiga putra, seperti tiga api suci. Salah satu putranya yakni Mulawarman, menjadi raja.

Peninggalan sejarah Kerajaan Kutai lain yang ditemukan yakni keramik dan kalung dari China.

Kemudian beberapa arca seperti arca bulus, arca Ganesha, dan arca dewa-dewa Trimurti.

Peninggalan-peninggalan itu menguatkan Kerajaan Kutai mendapat pengaruh dari Asia Selatan (India) dan Asia Timur (China).

Ada pula 12 arca batu ditemukan di gua Gunung Kombeng, Kalimantan Timur.

Berikut ini adalah benda-benda yang merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Kutai, yaitu:

1. Ketopong Sultan Kutai

Ketopong Sultan yaitu mahkota raja dari Kerajaan Kutai yang terbuat dari bahan-bahan emas dengan berat 1,98 kg, yang masih tersimpan rapi di Museum Nasional Jakarta.

Mahkota Ketopong Sultan ditemukan sekitar tahun 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Di museum Mulawarman juga terdapat replika Ketopong Sultan.

2. Kalung Uncal

Kalung Uncal berbahan emas ini memiliki bobot 170 gram dengan hiasan liontin berelief Kisah Ramayana.

Kalung Uncal menjadi salah satu atribut dari Kerajaan Kutai yang dipakai Sultan Kutai Kartanegara semenjak Kutai Martadipura bisa dijajah dan ditaklukkan.

3. Kalung Ciwa

Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya yaitu Kalung Ciwa yang ada sejak zaman kepemimpinan Sultan Aji Muhammad Sulaiman, ditemukan oleh warga di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman pada 1890.

Hingga sekarang Kalung Ciwa ini masih dipakai sebagai perhiasan kerajaan yang juga digunakan oleh raja ketika ada pesta pengangkatan raja baru.

4. Pedang Sultan Kutai

Pedang ini terbuat dari bahan emas yang padat. Di bagian gagang pedang terdapat ukiran seekor harimau yang sedang bersiap menerkam musuh. Sedangkan ujung sarung pedang dihiasi ukiran seekor buaya.

Pedang Sultan Kutai saat ini tersimpan di Museum Nasional Jakarta.

5. Kura-kura Emas

Kura-kura emas merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai yang sekarang berada di Museum Mulawarman.

Benda sebesar setengah kepalan tangan ini merupakan salah satu persembahan pangeran yang berasal dari Kerajaan China kepada Putri Sultai Kutai yang bernama Aji Bidara Putih.

6. Prasasti Kerajaan Kutai

Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Kutai yang paling tua usianya.

Benda ini juga merupakan salah satu bukti kuat eksistensi kerajaan Hindu yang hidup di Pulau Kalimantan.

7. Prasasti Yupa

Salah satu bukti kehadiran Kerajaan Kutai di Indonesia ditandai dengan ditemukannya peninggalan prasasti yang berwujud Yupa.

Yupa ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta tersebut berbentuk seperti 3 tiang batu, yang konon digunakan untuk mengikat kurban untuk persembahan kepada dewa.

Baca Juga: Prasasti Peninggalan Kerajaan Kutai, Berikut Isi Ketujuh Prasasti Yupa yang Telah Diidentifikasi

Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Kutai, Ini 7 Yupa yang Diyakini Sebagai Peninggalan Paling Penting

Artikel Terkait