Intisari-Online.com – Amphorae merupakan temuan arkeologi terbaru di negara yang kekayaan budayanya terancam oleh perang.
Kalau Anda melihat berita tentang perang yang pernah terjadi pada masa lalu, parit yang digali dengan tangan memberikan perlindungan untuk tentara yang maju berperang.
Dan itu berlanjut di Ukraina, perang parit menjadi cara bertahan bagi pasukan tentara Ukraina saat invasi Rusia.
Menurut Kyiv Independent, unit pertahanan Ukraina menemukan sesuatu yang tidak terduga saat menggali parit pertahanan di Odessa, yaitu amphorae kuno.
Prajurit dengan Pertahanan Teritorial ke-126 Ukraina menemukan guci berleher botol tinggi.
Temuan itu juga bersama dengan beberapa pecahan keramik yang ditemukan pada awal bulan Mei ini.
Menurut pasukan pertahanan itu, amphorae tersebut diperkirakan berasal dari abad keempat atau kelima Masehi, saat Odessa merupakan pemukiman Romawi yang disebut Odessus.
Kota terpadat ketiga di Ukraina dan pusat pengiriman penting di pantai barat daya, Odessa saat ini berada di bawah pengepungan Rusia.
The Times melaporkan Rusia telah menargetkan kota itu dengan serangan udara dan blokade laut untuk mencekik ekspor gandum dan biji-bijian Ukraina.
Amphorae yang ditemukan tersebut dalam kondisi yang sangat baik, dan kini telah dipindahkan ke Museum Arkeologi Odessa.
“Kami bukan orang Rusia, kami melestarikan sejarah kami,” kata jurnalis Yana Suporovska kepada Heritage Daily.
Amphorae pertama kali digunakan pada Zaman Perunggu, lebih dari 3.000 tahun lalu dan menjadi sarana dominan untuk menyimpan dan mengangkut barang dalam peradaban di seluruh Mediterania.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR