Intisari-Online.com - Banyak yang bertanya-tanya Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, putra dari Ferdinand Marcos Sr, mampu terpilih sebagai Presiden Filipina.
Pertanyaan ini bukan tanpa alasan. Sebab Ferdinand Marcos Sr, bersama keluarga (khususnya istrinya Imelda Marcos) terkenal dengan beberapa pelanggaran hukum saat masih berkuasa.
Banyak sekali peraturan yang dibuat oleh Marcos yang justru melegalkan pelanggaran HAM hingga tindakan korupsi.
Khusus untuk kasus korupsi, banyak yang menilai level 'korup' dari keluarga Marcos hanya bisa ditandingi oleh keluarga mantan Presiden Indonesia, Soeharto.
Tapi, segala kebobrokan tersebut nyatanya seolah-olah dianggap tak pernah ada oleh sebagian pemilih Filipina.
Lalu, bagaimana itu bisa terjadi?
Apa cara-cara yang ditempuh Bongbong dan keluarganya untuk bisa membuat rakyat Filipina seperti mengalami amnesia?
Ternyata hal itu terjadi tidak dalam sekejap apalagi semalam.
Keluarga Marcos membutuhkan waktu hingga lebih dari satu dekade untuk secara perlahan menghapus ingatan warganya.
Mereka secara perlahan-lahan, dan manipulatif, membuat warga Filipina hanya mengingat masa-masa indah kepemimpinan keluarga Marcos, lewat video.
Ya. Bongbong dan keluarganya telah mulai membuat dan menyebarkan video-video manipulatif ke media sosial, khususnya YouTube.
Selama satu dekade, video-video tersebut disebarkan melalui berbagai platform, khususnya laman-laman Facebook.
KOMENTAR