Menurut pendapatnya, dalam hal keseragaman dalam konsep fisiologisnya, ‘Sirrush’ secara signifikan melampaui semua makhluk legendaris lainnya.
Fakta bahwa ‘Sirrushi’ digambarkan di sebelah hewan nyata (misalnya, singa), menurut Koldewey, membuktikan bahwa orang Babilonia akrab dengan makhluk ini, yang disebutkan dalam mitologi Mesopotamia kuno.
Satu teori menyatakan bahwa orang Babilonia dapat meniru penampilan Sirrush dari sisa-sisa kadal prasejarah, terutama karena hewan itu menyerupai apa yang disebut kadal monitor, yang diketahui oleh orang Babilonia.
Sebuah teori mengatakan bahwa penampilan Sirrush diciptakan berdasarkan cerita kuno tentang binatang yang tidak hidup di Mesopotamia, melansir Ancient Pages.
Dan menurut sumber tertulis, Sirrush pada awalnya adalah hewan Ninazu, dewa kota Eshnunna (sebuah kota Sumeria kuno dan kemudian Akkadia dan negara kota di Mesopotamia tengah).
Pada zaman Akkadia atau Babilonia awal, yaitu abad ke-18 SM, hewan hibrida mitologis yang fantastis ini terkait dengan dewa Tishpak, yang menggantikan dewa penjaga kota dengan makhluk ini.
Di Lagash, makhluk ini dikaitkan dengan putra Ninazu, dewa Ningishida.
Kemudian, salah satu dewa Babilonia-Asyur, yaitu Nabu, dikatakan sebagai penjaga loh nasib bangsa Babilonia dan Asyur kuno.
Nabu biasa menunggangi naga bersayap bernama Sirrush yang awalnya adalah milik ayahnya, Marduk.
Sirrush disebut dalam prasasti paku Babilonia sebagai Musrussu, yang diterjemahkan sebagai ‘Ular Glamor’ atau ‘Ular Kemegahan’ dan diidentifikasi sebagai mitos ular-naga mushkhushshu (atau mushushu).
Identifikasi tersebut dimungkinkan berkat teks-teks dari prasasti Raja Nebukadnezar II.
Teks-teks dari prasasti Raja Nebukadnezar II itu dikhususkan untuk pekerjaan konstruksi di Babilonia yang dilakukan oleh penguasa besar Babilonia kuno, dan penakluk Yehuda.
Seiring waktu, Sirrush dipindahkan ke Asyur dan dikaitkan dengan dewa negara bagian Ashur, setara dengan Enlil.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR