Kaisar juga mengurangi jumlah pelayannya menjadi dua, yang setara dengan permaisuri peringkat terendah di istana.
Permaisuri Nala meninggal setahun kemudian, dan pemakamannya dilakukan begitu saja, tidak sesuai dengan pangkatnya.
Peti matinya dimasukkan ke sudut makam selir lain.
Tidak ada plakat upacara yang didirikan untuk menghormatinya, juga tidak ada gelar anumerta yang diberikan.
Kaisar pun tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kesedihan atas berita kematiannya.
Kaisar bahkan mengasingkan seorang perwira malang yang cukup tidak bijaksana yang mengusulkan pemakaman yang layak sesuai dengan pangkatnya bagi Permaisuri Nala.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR