Intisari-Online.com - Seorang anggota dewan desa Ukraina telah ditangkap oleh pasukan khusus Ukraina setelah dia dituduh sebagai pengkhianat.
Nadiya Antonova, dari Kutuzivka dekat Kharkiv, dikerumuni oleh pasukan khusus Ukraina dan agen intelijen rahasia.
Lalu Nadiya Antonova dibawa pergi dengan borgol dan dia sekarang menghadapi kehidupan di balik jeruji besi.
Memang pengkhianatan seperti apa yang dilakukan oleh Nadiya Antonova?
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Kamis (12/5/2022), Nadiya Antonova yang bertugas sebagai sekretaris dewan lokal dituduh mengkhianati pembela negaranya.
Di mana dia dengan sadar memberikan identitas polisi, tentara, dan spesialis kontra-terorisme kepada pasukan Rusia.
Dikatakan pula bahwa Antonova juga memaksa penduduk desa untuk memakai ban lengan putih untuk menandakan dukungan bagi Rusia.
Ban lengan putih adalah lawan bagi pasukan Ukraina yang memakai ban lengan kuning, hijau dan biru yang merupakan warna bendera Ukraina.
Pasukan khusus Ukraina menyerbu wanita itu dengan mobil tak bertanda setelah desa itu dibebaskan oleh Ukraina.
Nadiya ditemukan meringkuk di ruang bawah tanah sebuah gedung pemerintah, The Sun melaporkan.
"Menurut penyelidikan, Nadiya Antonova memihak penjajah di desa Kutuzivka," tutur Gubernur Kharkiv Oleh Syniegubov.
"Dia menjalin kerja sama dengan kepala militer Rusia, dengan tanda panggilan Knight."
"Antonova menyerahkan operasi anti-teroris, veteran perlindungan lingkungan, pemburu dan petugas penegak hukum, dan memaksa penduduk setempat untuk memakai ban lengan putih."
Pejabat lain, Eduard Konovalov, juga ditahan setelah penggerebekan di Staryi Saltiv di timur Ukraina.
Ketua dewan dituduh menyediakan perumahan bagi pasukan Rusia dan mendorong Ukraina untuk tidak melawan.
Untuk 'pengkhianatan di bawah darurat militer', Nadiya dan Antonov menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Olexandr Filchakov, kepala jaksa Kharkiv, mengatakan wilayah itu memiliki salah satu beban kasus pengkhianatan terbesar di negara itu.
Alasannya karena wilayah itu berbagi perbatasan dengan Rusia dan banyak penduduk memiliki hubungan keluarga dengan Rusia.
Mendengar banyaknya pengkhiatan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan bahwa pengkhianat menghadapi pengasingan atau penjara.
"Hal ini diperlukan untuk menghukum para pengkhianat," ucap Zelensky.
Terduga pengkhianat di dekat Kharkiv ditemukan setelah Ukraina mengusir pasukan Rusia menuju perbatasan mereka dari wilayah tersebut, mengancam jalur pasokan ke Donbas.
Kota Kharkiv, yang terletak hanya 20 mil dari perbatasan Rusia, telah diserang sejak hari pertama perang dan telah menjadi salah satu kota yang paling banyak dibom.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR