Intisari-online.com - Sanksi anti-Rusia telah membuat banyak negara berpikir tentang kerentanan finansial terhadap AS.
Mendorong mereka untuk mencari alternatif selain dolar AS, menurut sebuah artikel oleh ekonom Inggris Howard Davies di Toyo Keizai.
Sanksi terhadap Rusia memiliki efek samping yang terlalu parah, dan negara-negara lain bertanya-tanya apakah mereka juga akan terputus dari sistem keuangan berbasis dolar.
Jika pembatasan Barat dikenakan pada mereka, catat para ekonom.
"Politisi Saudi dan China telah lama khawatir tentang kerentanan terhadap sanksi keuangan AS," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko ini dengan membangun sistem pembayaran antar bank lintas batas (CIPS), yang menawarkan pembayaran lintas batas dalam RMB kepada para anggotanya.
Bahkan dengan pertumbuhan pesat anggota CIPS, saat ini tidak menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap hegemoni global sistem pembayaran Barat.
Tetapi perkembangan yuan digital China dapat memiliki dampak yang lebih serius, Davis menunjukkan.
Dengan demikian, kepemimpinan China di bidang mata uang digital dapat secara signifikan memperluas penggunaan yuan di luar negeri.
Pada saat yang sama, laporan American Hoover Institution berpendapat bahwa jika China berhasil memfasilitasi yuanisasi arus perdagangan dunia dengan bantuan mata uang digital.
Maka kemampuan Amerika Serikat untuk secara efektif menggunakan sanksi keuangan akan berkurang, tegasnya.
Source | : | RIA Novosti |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR