'Putri Salju' yang Pernah Mencuri Perhatian, Kisah Sniper Cantik Rusia yang Meninggal di Ujung Penembak Jitu Ukraina

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Sniper Rusia Anastasia Slobodyanyuk

Intisari-Online.com -Tahun 2017 Anastasia Slobodyanyuk mencuri perhatian dalam konflik Rusia-Ukraina.

Selain parasnya yang ayu, perempuan itu kerap dipuji karena keberaniannya dalam pertempuran di wilayah yang sedang membara itu.

Benar, perempuan berjuluk ‘Putri Salju’ itu adalah seorang sniper alias penembak jitu.

Anastasia mendaftarkan diri menjadi anggota pasukan bela diri setelah menyaksikan pemakaman seorang anak perempuan berusia lima tahun akibat pengepungan kota Slavyanks pada 2014.

"Saat ia (Anastasia) melihat foto anak perempuan itu mengenakan pita, gaun putih, dan memegang boneka di dalam peti mati, dia menyadari dia tak bisa tinggal diam," demikian tulis sebuah laporan.

Pertempuran awal Anastasia adalah di Bandara Donetsk dan dia dipuji karena keberanian serta kebenciannya terhadap para pengecut.

"Saya melihat dia bertempur di bandara Donetsk dan saya tahu dia akan menjadi seorang petarung," ujar jurnalis Gennady Duboyov.

"Dia pernah terluka saat menyelamatkan seorang prajurit yang tertembak dan dia masih sempat membawa tas berat milik prajurit itu," tambah Duboyov.

"Dan hanya dua jam setelah itu, Anastasia kembali ke medan pertempuran," kenangnya.

Duboyov melanjutkan, saat itu para prajurit dari berbagai brigade berada di bandara Donetsk dan sebagian harus dipaksa maju karena ketakutan.

"Dan gadis ini menunjukkan rasa jijiknya terhadap tanda-tanda seorang pengecut," ujar Duboyov.

Mengapa Anastasia mendapatkan julukan Putri Salju?

Tak ada yang tahu bahkan perempuan itu pun tak mau mengungkapkannya.

Riwayat hidup Anastasia sendiri tidak panjang, ia dikabarkan tewas di tangan seorang sniper Ukraina di distrik Spartak di wilayah yang menamakan diri Republik Rakyat Donetsk pada 2017.

Baca Juga: Siapa Alina Kabaeva, AS Enggan Jatuhkan Sanki pada Perempuan yang Disebut Pacar Putin Ini, Namun Jadi Target Baru Sanksi UE?

(*)

Artikel Terkait