Setelah itu, dia akan mengenakan gaun rias tahan air dan mondar-mandir di lantai sampai rambutnya kering.
Kadang-kadang, beban berat dari rambut yang cukup besar itu menyebabkan sakit kepala yang sangat parah.
Sehingga pita digunakan untuk mengangkat rambutnya dan mengurangi beban berat di kepala kecilnya yang cantik.
Sama rumitnya dengan perawatan rambutnya, rutinitas perawatan kulit Sissi juga rumit.
Untuk menghilangkan kerutan, dia membuat masker wajah yang terbuat dari stroberi yang dihancurkan dan mengoleskan masker lainnya—yang ini terbuat dari daging sapi mentah—sebelum kembali ke kamar tidurnya.
Terakhir,untuk mempertahankan bentuk tubuhnya yang ramping, dia makan sangat sedikit—mungkin hanya kuah untuk makan malam.
Di lain waktu, dia akan hidup hanya dengan telur, jeruk, dan susu mentah.
Rutinitas kebugarannya tidak kalah rumit. Sissi berolahraga selama berjam-jam berolahraga. Seperti mengangkat beban, dan berjalan cepat selama beberapa jam.
Diet dan olahraga yang ekstrem membuat Sissi menjadi salah satu wanita abad ke-19 yang paling modis.
Sayangnya, nasib tragis menghampirinya.
Pada 10 September 1898, permaisuri yang saat itu berusia 60 tahun sedang dalam perjalanan menuju kapal uap di Jenewa, Swiss, ketika dia ditikam oleh seorang anarkis Italia.
Sissi tersungkur ke tanah, tetapi berhasil bangkit dan berhasil mencapai jembatan pendaratan kapal, sebelum kehilangan kesadaran.
Permaisuri dibawa ke hotel terdekat, di mana dia meninggal dunia.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR