Baca juga: Lima Langkah Menghentikan Aksi si Laki-laki Mata Keranjang di Tempat Kerja
Dengan paduan yang idela itu, Jackie tentu saja bersedia menjadi model dan mau menerima tawaran Williams. Tak lama setelah berkenalan, teman Williams melihat Williams dan Foggie pergi meninggalkan studio. Mereka rupanya pulang ke apartemen Williams.
Para detektif tidak menaruh perhatian terlalu banyak terhadap nama Jackie Foggie, yang juga disebut-sebut lagi dalam wawancara dengan teman-teman Williams yang lain. Kali ini teman itu menyatakan, pada malam tanggal 13 Maret - saat pembunuhan terjadi - ia berbicara dengan Williams melalui telepon.
Menurut dia, saat itu Williams terdengar sangat kesal dan pembicaraan itu terputus oleh suara teriakan terhadap seseorang yang berada bersama Williams di sebuah ruangan. Di tengah pembicaraan, ia sempat mendengar nama "Jackie" disebut, kemudian terdengar suara teriakan seorang wanita di belakang Williams.
Juga terdengar suara televisi dengan volume yang keras, sehingga ucapan Williams sulit didengar.
Ketika Williams bertanya apakah boleh menelepon kembali nanti, di latar belakang terdengar kata "potret" disebut oleh si wanita. Dari situ ia menduga ada perselisihan mengenai foto-fotonya yang dibuat oleh Williams.
Menurut teman itu lagi, yang mengenal Williams dengan baik, Williams bukanlah laki-laki yang bijaksana jika berhadapan dengan wanita. Yang terlintas di benaknya, Williams bisa dengan mudah membahayakan perempuan yang mengeluh. Namun, entah bagaimana keadaannya berbalik dan Williams justru yang menjadi korban. Jadi, apakah pembunuh Williams itu Jackie?
Saat melakukan pengecekan ulang pada petunjuk telepon pribadi Williams, kedua detektif menemukan sebuah nomor seorang wanita yang menimbulkan tanda tanya. Ketika dihubungi, telepon itu tidak menjawab. Lalu, kedua detektif itu pun menelusuri alamat itu dan mendatanginya untuk menanyai Jackie Foggie.
Tak ada yang membukakan mereka pintu. Kedua detektif itu menemui wanita pengawas apartemen, yang kemudian membawa mereka ke tempat tinggal si penyewa.
Kepada para detektif itu pengawas gedung mengatakan, Foggie pindah anpa memberi tahu sebelumnya. Pengawas apartemen itu bahkan dapat memastikan, Jackie pergi begitu saja, belakangan baru seorang teman prianya memberitahu soal kepergian Foggie.
Dari wanita pengawas apartemen kedua detektif tahu, teman pria Foggie ternyata juga tinggal di gedung yang sama dengan Foggie. Tanpa menunda-nunda, keduanya segera menjumpai laki-laki itu yang kemudian mengatakan kalau Foggie sudah pergi sehari sebelumnya tanpa banyak keributan.
Saat teman pria Foggie bertanya soal alasan kepindahannya yang mendadak, Foggie hanya mengatakan kalau ia bosan dengan apartemennya dan butuh suasana baru. Tak ada ucapannya yang bisa mencegah Foggie pergi.
Penulis | : | |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR