Setelah akhir Dinasti Qin, tarian pedang mulai populer, dan pedang Jian telah muncul hingga berukuran panjang 110 cm.
Pada Dinasti Han, Jian adalah pedang populer, dan digunakan kelas pendekar pedang tertentu yang mencari nafkah dari anggar.
Saking menonjolnya sehingga dibuatkan buku manual 37 bab yang disebut Jalan Jian, namun itu tidak lagi ada di zaman sekarang.
Pedang ini kemudian dikembangkan pada akhir Tiga Kerajaan, dengan Jian bermata dua yang lebih ringan dan tahan lama, muncul untuk para penari, prajurit, bahkan pejabat.
Di bawah Dinasti Yuan, senjata itu dihidupkan kembali dan lebih sering digunakan.
Di bawah Dinasti Ming, keunggulan Jian sekali lagi menurun, namun beberapa spesialis senjata melihat penggunaan pedang yang terbatas.
Dinasti Shang, kebangkitan Dao
Merupakan pedang bermata satu dan terutama dirancang untuk memotong dan mengiris, bentuknya paling umum, juga disebut pedang China, meskipun potongan berbilah lebih lebar pun sering disebut pedang China.
Dao merupakan bagian dari Senjata Ksatria dan bagian paling awal berasal dari Zaman Perunggu China selama Dinasti Shang.
Dikenal sebagai Zhibeidao, adalah pisang berpunggung lurus.
Dao, memiliki bilah yang sedikit melengkung atau lurus dengan satu sisi.
Selama Dinasti Han, Dao digunakan kavaleri, meskipun Jian juga banyak digunakan oleh militer.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR