Intisari-Online.com - Keberadaan para selir lekat dengan para raja di dunia, khususnya raja-raja dari zaman kuno.
Termasuk dalam sejarah Tiongkok, para kaisarnya terkenal memiliki banyak selir.
Selir adalah wanita yang hidup bersama dengan Kaisar di seluruh dinasti, tetapi tidak pernah menikah secara resmi dan tunduk pada istri.
Seorang Kaisar dapat memiliki banyak maupun sedikit selir sesuai yang dia inginkan, dengan tujuan utama memberinya banyak anak.
Ada beragam kisah menarik dari para selir kaisar China, misalnya yang terkenal karena kekejamannya hingga kisah tragisnya.
Selir Zhen, selir kaisar Guangxu, kaisar kedua terakhir dari Dinasti Qing, merupakan salah satu selir yang punya kisah tragis.
Kematiannya mengenaskan, di mana tubuhnya dilemparkan ke sumur sempit hingga tak dikuburkan dengan layak selama bertahun-tahun.
Seperti apa kisahnya dan bagaimana selir kaisar Guangxu tersebut bisa memiliki kematian yang tragis?
Melansir en.people.cn, berbeda dari dinasti-dinasti sebelumnya yang memilih selir dari keluarga miskin, selama dinasti Qing, Kaisar mencari selir dari keluarga yang lebih kaya dan lebih bangsawan.
Meskipun banyak orangtua yang tidak memilih jalan itu untuk anak perempuan mereka, tetapi mereka tidak punya banyak pilihan.
Selir yang ideal diharapkan berbudi luhur, patuh dan mendengarkan Kaisarnya.
Jika seorang gadis terpilih, dia akan memasuki Kota Terlarang, biasanya antara usia 13 dan 16 tahun.
Kemudian, mereka akan memulai kehidupan di dalam tembok kota dan jarang bertemu keluarganya lagi.
Zhen menjadi salah satu dari wanita yang terpilih sebagai selir dan memasuki Kota Terlarang.
Dia lahir pada tahun 1876, paling dikenal sebagai permaisuri Kaisar Guangxu, Kaisar kedua dari belakang dari dinasti Qing.
Kakak perempuannya, Selir Jin, juga dipilih menjadi selir dan kedua gadis itu memasuki Kota Terlarang ketika Zhen baru berusia 13 tahun.
Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Kutai Ini Buktikan Keberadaan Kerajaan Tertua
Meskipun Zhen adalah favorit Kaisar dari dua bersaudara tersebut, tetapi Jin berhasil bertahan lebih lama, dia hidup lebih lama dari Zhen selama bertahun-tahun.
Sementara Zhen harus mengalami nasib buruk. Bukan hanya meninggal di usia muda, kematiannya pun begitu tragis.
Selir Zhen dikenal memiliki karir yang menarik dan agak sulit diatur sebagai selir.
Dia disukai oleh Kaisar Guangxu, tetapi dirinya yang sulit diatur membuat Selir Zhen berada dalam perhatian sosok paling berpengaruh saat itu, Janda Permaisuri Cixi.
Dikatakan bahwa Zhen menyalahgunakan kekuasaannya untuk ikut campur dalam prosedur istana.
Selain itu, Selir Zhen mengembangkan ketertarikan pada fotografi, dan entah bagaimana berhasil memasukkan kamera ke istana untuk mengambil foto kehidupan di dalam pekarangan kota yang masih terlarang bagi dunia luar.
Meskipun Janda Permaisuri Cixi memerintahkan agar sebagian besar foto-foto itu dihancurkan setelah kematiannya, beberapa tetap ada.
Foto-foto itulah satu-satunya alasan kita mengetahui seperti apa Selir Zhen pada saat itu, karena seorang selir yang hobi memotret bukanlah praktik yang normal.
Karena hubungannya yang dekat dengan Kaisar, Zhen bersimpati dan mendukung upaya reformasi konstitusi Kaisar Guangxu.
Baca Juga: Inilah Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Mulai dari Naskah, Prasasti, Hingga Arca
Sehingga setelah reformasi ditekan oleh Janda Permaisuri Cixi, Zhen ditempatkan di bawah tahanan rumah, sementara Kaisar ditahan secara terpisah.
Dia menghabiskan dua tahun yang panjang dan kesepian terkunci sendirian di sebuah bangunan kecil.
Bukan hanya tidak bisa berbicara dengan kaisar atau saudara perempuannya, dia bahkan tidak bisa berjalan di sekitar istana.
Saat masih dalam tahanan rumah, pada tahun 1900, datang berita tentang Pasukan Sekutu 8-Negara menyerang Beijing, dan pengadilan kekaisaran melarikan diri ke Xi'an.
Janda Permaisuri dikatakan telah membawa Selir Zhen ke hadapannya. Berpikir dia harus diselamatkan, Zhen memohon agar Kaisar diizinkan tinggal di Kota Terlarang untuk mencoba negosiasi.
Dalam keadaan marah, Permaisuri memerintahkan agar Zhen dibuang ke sumur kecil di belakang Istana Ningzhou, sumur yang tersisa sampai sekarang.
Itu merupakan lubang kecil di tanah yang hampir tidak terlihat cukup besar untuk menampung tubuh manusia.
Tubuhnya tidak ditemukan sampai tahun berikutnya, ketika dia akhirnya dikuburkan.
Sumur kecil itu kini masih ada, menjadi pengingat sejarah kota dan kisah tragis permaisuri Zhen.
(*)