Intisari-Online.com - Perang Rusia dan Ukraina berlangsung mulai Kamis (24/2/2022) hingga hari ini.
Sejak awal perang Rusia dan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah menyatakan agar negara-negara lain tidak ikut campur.
Jika ada negara yang ikut campur dalam perang ini, maka mereka akan menerima konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Awalnya, negara-negara lain memang tidak membantu secara langsung.
Akan tetapi mereka tetap memberikan senjata-senjata militer kepada Ukraina.
Oleh karenanya, Ukraina mampu menahan serangan Rusia dibeberapa pertempuran.
Melihat hal ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov yang mengeluarkan peringatan.
Kepada kantor berita TASS, Ryabkov menyatakan perang terhadap Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Di mana keduanya bisa menjadi 'target' baru Rusia.
Kemarahan Rusia ini dikarenakan Rusia melihat pengangkutan senjata di wilayah Ukraina oleh AS dan NATO sebagai "target militer legal".
"Kami memperingatkan bahwa senjata AS-NATO yang diangkut melintasi wilayah Ukraina akan dianggap oleh kami sebagai target militer yang sah."
Terkait hal ini, Sergey Ryabkov menekankan bahwa Rusia siap untuk tanggapan militer jika NATO terus mengabaikan masalah keamanan Moskow.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR