Penulis
Intisari-Online.com - Sudah menjadi rahasia umum bahwa China adalah sekutu Rusia.
Oleh karenanya, banyak negara yang penasaran bagaimana sikap China terhadap perang Rusia dan Ukraina.
Apakah China akan membantu Rusia dalam perang Rusia dan Ukraina atau tidak.
Nah, hampir satu bulan lebih tidak melakukan apa-apa, diam-diam Chinamengirimkan senjata besar-besaran ke Serbia.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (12/4/2022), 6pesawat angkut Y-20 Angkatan Udara China mendarat di bandara Nikola Tesla, Beograd, pada hari Sabtu, menurut media dan pakar militer.
Mereka dilaporkan membawa sistem rudal permukaan-ke-udara HQ-22 untuk militer Serbia.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengkonfirmasi pengiriman sistem jarak menengah tersebut.
Dia mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia akan menghadirkan kebanggaan terbaru dari militer Serbia.
Majalah online, The Warzone, mengatakan kemunculan Y-20sempat membuat heboh dunia.
Ini karena mereka terbang secara massal sebagai lawan dari serangkaian penerbangan pesawat tunggal.
Selain itu,kehadiran Y-20 di Eropa dalam jumlah berapa pun sebagai perkembangan yang cukup baru.
Ini membuktikan kemampuan China untuk mengangkut senjata dan melihatupaya NATO dalam hal yang sama untuk perang Ukraina.untuk mengangkut pasokan dan material untuk Upaya perang Ukraina.
Apa tujuan China melakukannya? Apakah Serbia akan membantu Rusia?
Serbia sendiri memilih mendukung resolusi PBB yang mengutuk serangan Rusia di Ukraina.
Tetapi mereka telah menolak untuk bergabung dengan sanksi internasional terhadap Rusia.
Ya, bagaimana pun juga Serbia merupakan negara pecahan Uni Soviet dan bukan anggota NATO.
Di sisi lain, Serbia dan Rusia juga cukup dekat. Keduanya sering membahas berbagai masalah bersama. Termasuk masalah ekonomi.
Apalagi Vucic sempat memberi tahu Putin tentang kesulitan yang dihadapi Serbia atas impor minyak mentah.
Selain Serbia, China juga melakukan pengiriman senjata ke Turki dan Bulgaria, yang merupakan anggota NATO.
Namun aksi ini dipandang oleh para ahli sebagai demonstrasi jangkauan global China yang terus berkembang.
Aleksandar Radic, seorang analis militer Serbia, mengatakan bahwa China melakukan demonstrasi kekuatan mereka.
Di sisi lain, hubungan Serbia dan NATO tidak begitu baik.
Vucic mengeluh negara-negara NATO menolak untuk mengizinkan penerbangan pengiriman sistem di atas wilayah mereka di tengah ketegangan atas perang Rusia di Ukraina.
Diyakini Serbia akan menjadi operator pertama rudal China di Eropa.
Oleh karena kini munculkekhawatiran di Barat bahwa mempersenjatai Serbia oleh Rusia dan China dapat mendorong negara Balkan itu menuju perang melawan bekas provinsi Kosovo, yang memproklamasikan kemerdekaan pada 2008.
Apalagi Serbia, Rusia, dan China tidak mengakui Kosovo sebagai negara bagian.
Sedangkan AS dan mayoritas negara Barat mengakuinya.
Terakhir, China sendiri telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai invas.