"Parade militer yang ditingkatkan mungkin berakhir dengan rudal pertahanan raksasa. Performanya sepenuhnya otomatis. Tidak ada batasan apapun, semua dapat dihancurkan rudal ini," katanya laporan itu.
Ini tentunya merupakan kemenangan lain dari teknologi militer Soviet.
Setidaknya begitulah yang dikabarkan. Senjata besar dengan hulu ledak dan cadangan yang besar, rudal balistik dengan jangkauan yang sanggup menjangkau di mana saja.
Senjata penangkal nuklir ini juga dikatakan bisa mencapai luar angkasa, segera setelah teknologi ini diperkenalkan menjadi berita utama di pers internasional.
Tapi faktanya, hanya sedikit orang yang tahu bahwa tidak ada senjata semacam itu di Lapangan Merah pada hari itu karena strainnya adalah senjata palsu.
Dengan kata lain, senjata itu hanya dibuat-buat untuk membuat Amerika ketakutan, tetapai mengapa Uni Soviet melakukannya?
Pertanyaan itu dijawab setelah pembubaran blok Soviet oleh Vladimir Semichastny, presiden KGB dan salah satu penyelenggara karya Khrushchev.
"Roket menimbulkan kekhawatiran besar di tahun 1960-an," katanya.
"Setiap penyebutan seseorang termasuk pandangan mutlaknya, membuat semua orang terpaku padanya, dan menahan napas," tulis Vladimir Semichastny.
Hal itu diungkapkan dalam memoarnya yang berjudul "Pelayanan Khusus Uni Soviet dalam Perang Rahasia".
Biasanya, sekitar sekali, dua kali atau tiga kali dalam setahun, Uni Soviet secara resmi mengklaim telah menguasai beberapa teknologi rudal baru.
Setelah pengumuman itu, mereka akan mempresentasikannya di Lapangan Merah selama parade.
Hanya sejumlah kecil orang yang menyadari bahwa beberapa dari rudal baru ini palsu.
Bahkan rudal ini sama sekali tidak mampu terbang.
"Model yang ditarik oleh traktor bukanlah roket, mereka hanyalah replika yang tidak bergerak," kata Vladimir Semichastny dalam buku tersebut.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR