Padahal Cuma Dikibuli Uni Soviet, Siapa Sangka Amerika Pernah Ketakutan Setengah Mati, Dikira Kremlin Berhasil Ciptakan Senjata Paling Mematikan di Bumi, Fakta Sebenarnya Ternyata Menggelikan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Rudal Balistik Uni Soviet di Lapangan Merah.
Rudal Balistik Uni Soviet di Lapangan Merah.

Intisari-online.com - Pada masa Perang Dingin segala cara dilakukan Rusia dan Uni Soviet untuk sama-sama membuat gempar.

Bahkan melakukan kebohongan pun dilakukan demi membuat musuh ketakutan, seperti yang dilakukan Uni Soviet ini.

Alhasil, taktik kebohongan yang dilakukanUni Soviet itu berhasil membuat negara sekelas Amerika merasa ketakutan dengan mereka.

Menurut 24h.com.vn, halaman berita RBTH, Rusia menceritakan kisah tersebut.

Pada tahun 1960-an dua negara adidaya sekelas Uni Soviet dan Amerika melakukan perlombaan senjata.

Hal itu membuat kedua negara menggunakan segala cara dan taktik untuk saling menjatuhkan.

Saat itulah, Uni Soviet pernah berhasil membuat Amerika ketakutan setengah mati, padahal hanya memanfaat berita Hoax yang disebarkan secara resmi.

Di Lapangan Merah tahun 1965, roket rakasa dengan hulu ledak nuklir perlahan melewati ribuan, dipenuhi penonton dan duta besar asing.

"Ukuransenjata nuklir itu sudah cukup untuk menimbulkan rasa takut bahkan pada orang Soviet," jelas RBTH.

"Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa perasaan yang muncul dari orang asing yang menghadiri pawai mirip dengan orang-orang Soviet, pasti ketakutan," tulis RBTH.

Komentator di radio Soviet kemudian membaca pidato yang telah disiapkan sebelumnya.

Baca Juga: Ditangkap dan Disiksa Hingga Dimutilasi oleh Jepang, Maria Tsukanova Dianugerahi ‘Pahlawan Uni Soviet’, Dibuatkan Monumen di Sebuah Desa, Apa Jasa yang Telah Dilakukannya?

"Parade militer yang ditingkatkan mungkin berakhir dengan rudal pertahanan raksasa. Performanya sepenuhnya otomatis. Tidak ada batasan apapun, semua dapat dihancurkan rudal ini," katanya laporan itu.

Ini tentunya merupakan kemenangan lain dari teknologi militer Soviet.

Setidaknya begitulah yang dikabarkan. Senjata besar dengan hulu ledak dan cadangan yang besar, rudal balistik dengan jangkauan yang sanggup menjangkau di mana saja.

Senjata penangkal nuklir ini juga dikatakan bisa mencapai luar angkasa, segera setelah teknologi ini diperkenalkan menjadi berita utama di pers internasional.

Tapi faktanya, hanyasedikit orang yang tahu bahwa tidak ada senjata semacam itu di Lapangan Merah pada hari itu karena strainnya adalah senjata palsu.

Dengan kata lain, senjata itu hanya dibuat-buat untuk membuat Amerika ketakutan, tetapai mengapa Uni Soviet melakukannya?

Pertanyaan itu dijawab setelah pembubaran blok Soviet oleh Vladimir Semichastny, presiden KGB dan salah satu penyelenggara karya Khrushchev.

"Roket menimbulkan kekhawatiran besar di tahun 1960-an," katanya.

"Setiap penyebutan seseorang termasuk pandangan mutlaknya, membuat semua orang terpaku padanya, dan menahan napas," tulis Vladimir Semichastny.

Hal itu diungkapkan dalam memoarnya yang berjudul "Pelayanan Khusus Uni Soviet dalam Perang Rahasia".

Biasanya, sekitar sekali, dua kali atau tiga kali dalam setahun, Uni Soviet secara resmi mengklaim telah menguasai beberapa teknologi rudal baru.

Setelah pengumuman itu, mereka akan mempresentasikannya di Lapangan Merah selama parade.

Hanya sejumlah kecil orang yang menyadari bahwa beberapa dari rudal baru ini palsu.

Bahkan rudal ini sama sekali tidak mampu terbang.

"Model yang ditarik oleh traktor bukanlah roket, mereka hanyalah replika yang tidak bergerak," kata Vladimir Semichastny dalam buku tersebut.

Artikel Terkait