"Perkiraan awal menunjukkan bahwa XE memiliki tingkat penularan komunitas 10% lebih tinggi daripada BA.2, namun, temuan ini memerlukan konfirmasi lebih lanjut," kata WHO tentang varian XE.
Menurut otoritas kesehatan global, hingga perbedaan karakteristik yang signifikan, seperti tingkat keparahan dan penularan, dalam mutasi XE, itu akan terus diklasifikasikan sebagai varian, sub-varian Omicron, tetapi belum dianggap sepenuhnya baru.
Sementara itu, Susan Hopkins, kepala penasihat medis untuk Badan Keamanan Kesehatan Inggris (HSA), mengatakan sejauh ini belum ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan tentang kemungkinan penularan, tingkat keparahannya, atau efektivitas vaksin Covid-19 terhadap virus. varian XE.
WHO menyatakan akan terus memantau dan mengevaluasi risiko kesehatan masyarakat yang terkait dengan varian rekombinan seperti XE, dan akan memberikan pembaruan saat lebih banyak bukti tersedia.
Selain XE, WHO juga memantau dua galur rekombinan baru yang saat ini menyebar ke seluruh dunia, XD dan XF.
XD adalah persilangan antara garis Delta dan BA.1 Omicron (Omicron asli). Telah ditemukan di Perancis, Denmark dan Belgia.
Menurut ahli virus Tom Peacock di Imperial College London, XD telah menyebar ke banyak negara dan memiliki sifat strain Delta yang paling mematikan, menjadikannya mutasi yang harus diwaspadai.
XF adalah "hibrida" lain antara garis Delta dan BA.1 dari Omicron. XF telah ditemukan di Inggris, namun belum terdeteksi sejak 15 Februari.
Meski telah disebutkan selama beberapa bulan, kedua varian ini belum benar-benar menyebabkan perubahan signifikan dalam epidemi dunia.
Dua tahun setelah pandemi yang telah membuat hampir 500 juta orang sakit dan miliaran orang telah divaksinasi, studi baru menyoroti pentingnya vaksinasi bagi mereka yang memiliki kekebalan alami setelah pulih dari Covid-19.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal medis penyakit menular The Lancet menganalisis data medis untuk lebih dari 200.000 orang pada tahun 2020 dan 2021 di Brasil, negara dengan kematian Covid-19 terbanyak kedua di dunia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, bagi orang yang pernah terjangkit Covid-19, vaksin Pfizer dan AstraZeneca 90% efektif dalam mencegah perkembangan penyakit dan kematian.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR