Tidak memiliki selir saat istrinya masih hidup, belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah China, maka Yang Jian menjadi kaisar monogami China.
Pada tahun 568, Yang Jian menjadi menjadi Adipati Sui setelah kematian ayahnya, dan Dugu Qieluo menjadi Adipati Wanita.
Dugu Qieluo melahirkan lima putra dan tiga putri, dan karena dia adalah saudara perempuan Permaisuri Mingjing, maka dia dihormati dan menonjol di Dinasti Zhou Utara.
Kelak, putri sulungnya, Yang Lihua, akan menjadi permaisuri Xuan dari Zhou Utara.
Selama pemerintahan menantu laki-lakinya, mereka mulai tumbuh begitu kuat sehingga kekuatan mereka melampaui kekuatan kaisar.
Pada saat cucu Dugu Qieluo berusia delapan tahun, Kaisar Jing, naik takhta, Yang Jiang sudah memiliki kendali penuh atas istana.
Kaisar Jing menyerahkan takhta kepada kakeknya, yang diterima Yang Jian, yang lalu menjadi Kaisar Wen dan memulai dikasti Sui, dinamai sesuai pangkat adipatinya.
Sedang Dugu Queluo menjadi permaisuri.
Karena Kaisar Wen tidak memiliki selir, maka Permaisuri Dugu menjadi sangat berpengaruh, mereka sering membahas politik dan negara.
Dia akan menemani Kaisar ke aula istana dan menyewa kasim untuk membuatnya tetap menilai topik yang dibahas di istana.
Dia juga menasihatinya jika kaisar tidak setuju dengan kepututsannya.
Karena pengaruhnya terhadap suaminya, istana menjuluki pasangan itu sebagai ‘dua kaisar’, menunjukkan betapa kaisar mencintai dan menghormati permaisurinya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR