Pada 1632, dia mengusir ibunya dari semua aktivitas politik dan tugas harem.
Pada tahun 1635, Kosem membujuk Murad untuk menyelamatkan putranya, Ibrahim dari eksekusi, untuk mencegah kepunahan dinastinya.
Ketika Murad meninggal pada tahun 1640, Kosem mendapatkan kembali kekuasaan melalui putranya, Ibrahim.
Namun, Ibrahim tidak memiliki pengalaman atau minat dalam pemerintahan, justru menghabiskan sebagian besar waktunya dengan selirnya.
Dan ini memungkinkan Kosem untuk memerintah menggantikannya, namun Kosem dan wazir agung, Kemankes Kara Mustafa Pasha, memiliki hubungan yang cocok karena keduanya menginginkan kekuasaan yang tidak setara.
Meskipun mereka tidak menyukai satu sama lain, mereka berdua memerintah kekaisaran dengan lancar.
Ibrahim yang lemah akhirnya jatuh di bawah pengaruh salah satu selirnya.
Kosem kehilangan pengaruh dan kekuatan politiknya, dia pensiun lalu pergi ke istana musim panas di luar Topkapi.
Dan, Ibrahim mengeksekusi Pasha pada tahun 1644.
Dengan perginya Kosem dan Pasha, kekaisaran pun jatuh dan mengalami kemunduran.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR