Intisari-Online.com - Sebuah ledakan besar terjadi di tengah panasnya perang Rusia dan Ukraina.
Menurut video yang beredar di media sosial, ledakan dalam perang Rusia dan Ukraina itu terjadidi Belgorod, Rusia barat.
Tepatnya12 mil dari perbatasan Rusia-Ukraina dekat desa Krasniy Oktyabr di luar kota Belgorod.
Diduga itu adalah lokasi gudang senjata Rusia dan diyakini penyebabnya karenarudal Ukraina.
Menurut seorang jurnalis Ukraina bernamaYuriy Butusov, gudang senjata Rusia itudihancurkan oleh rudal balistik OTR-21 Tochka-U yang ditembakkan oleh brigade rudal ke-19 Ukraina.
Pihak Ukraina belum mengonfirmasi kejadian ini. Tapi mereka memberitahu memang ada ledakan besar di Belgorod.
Dan tidak ada orang yang terluka dari pihak Ukraina.
Bagaimana dengan pihak Rusia?
Sempat membuat panik pejabat pemerintahan di Rusia, namun kondisi pasca tembakkan rudal Ukraina itu tidak begitu parah.
Dilansir daritass.com pada Kamis (31/3/2022), dua orang terluka setelah peluru artileri yang diluncurkan dari Ukraina meledak di Wilayah Belgorod Rusia.
Hal ini dikatakan oleh Alexey Zhirov, kepala dokter stasiun ambulans Belgorod, kepada wartawan pada Rabu kemarin.
"Hari ini pukul 15.25, seorang pria yang terluka mencari bantuan medis dari tim ambulans yang bertugas di desa Zhuravlevka."
"Dia diperiksa dan diberikan perawatan medis."
"Dia dibawa ke Rumah Sakit Kota No. 2 dengan luka sedang. Kemudian pria lain datang mengeluh sakit bahu."
"Dia diperiksa dan diberi bantuan medis, tetapi rawat inap tidak diperlukan," kata Alexey Zhirov.
Walikota Belgorod Anton Ivanov mengatakan dalam rekaman video yang diposting di saluran Telegramnya.
"Pada malam hari, 178 orang, yang tinggal di Nekhoteevka dan Zhuravlevka yang terkena dampak insiden dengan dampak serangan rudal."
"100orang telah tinggal di tempat sementara dan 78 orang telah pergi ke tempat kerabat dan teman mereka."
Situasi darurat diumumkan di dua desa di Wilayah Belgorod Rusia pada hari Rabu setelah ledakan peluru artileri Ukraina yang menyebabkan kerusakan dan korban.
Setelah kejadian itu, sekitar 120 warga desa telah dievakuasi ke Belgorod.
Ketua Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin memerintahkan untuk memulai proses pidana atas pemboman itu.