Ketika dia tiba di ibu kota Targoviste, dia menemukan tempat itu kosong.
Namun sisa-sisa membusuk dari tawanan perang Ottoman, masing-masing tertusuk paku, adalah satu-satunya tentara yang menyambutnya.
Siksaan seperti itu digunakannya sebagai bentuk teror bagi musuh.
Vlad sang Vampir
Banyak sejarawan telah menyiratkan bahwa kisah Drakula fiksi karya Stoker diilhami oleh Vlad III.
Beberapa sumber justru menyebut bahwa Vlad sendiri memang meminum darah manusia.
Dalam buku mereka tentang kesamaan antara Stoker's Dracula dan Vlad III - "In Search of Dracula" (Mariner, 1994) - Florescu dan McNally mengutip puisi Jerman abad ke-15 yang menggambarkan Vlad sebagai peminum darah.
Puisi itu menunjukkan bahwa Vlad suka makan di antara para korbannya yang tertusuk dan mencelupkan rotinya ke dalam darah mereka.
Tetapi interpretasi puisi ini secara tragis cacat.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR