Intisari-Online.com - Perang Rusia-Ukraina berkecamuk, bantuan datang baik untuk pihak Rusia maupun Ukraina.
Kanada menjadi salah satu negara yang mengirim bantuan untuk Ukraina, tetapi kini malah dihantam krisis senjata.
Melansir rt.com (19/3/2022), Kanada telah mengirimkan ribuan peluncur roket, granat, dan peralatan untuk membantu Ukraina di tengah konfliknya dengan Rusia.
Negara tersebut bahkan mengatakan, telah menghabiskan persediaan senjatanya sendiri dalam upayanya untuk mendukung Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand.
“Saya percaya bahwa kami telah kehabisan inventaris kami… sejauh kami dapat menyediakan [lebih banyak] senjata,” kata Anand saat tampil langsung di CBC pada hari Jumat.
“Ada masalah kapasitas yang kami butuhkan untuk memastikan kami berada di atas untuk tujuan memastikan Angkatan Bersenjata Kanada memiliki sumber daya yang baik,” tambahnya.
Ottawa termasuk di antara ibu kota Barat yang telah memberi Kiev apa yang disebut "bantuan mematikan".
Sejauh ini telah atau sedang dalam proses pengiriman 4.500 peluncur roket, 7.500 granat tangan, 100 peluncur anti-tank dengan 2.000 butir peluru, dua pesawat taktis C-130J, dan berbagai perlengkapan lainnya dari Kanada.
Mengirim pasukannya ke Ukraina pada akhir Februari, Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Sementara Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Selain Kanada, ada sejumlah negara lainnya yang juga mendukung Ukraina dalam perang dengan Rusia.
Berikut ini beberapa negara yang diketahui mengirim bantuan untuk Ukraina, melansir AFP:
1. Amerika Serikat
Washington pada Sabtu (26/2/2022) mengatakan, pihaknya mengirimkan tambahan 350 juta dollar AS (Rp 5 triliun) bantuan militer ke Kyiv untuk menjadikan total dukungannya lebih dari 1 miliar dolar (Rp 14,38 triliun) selama tahun lalu.
Baca Juga: Tak Perlu Mahal, Rahasia Tulang Kuat hingga Tua Cuma Makan Pisang hingga Jeruk
"Paket ini akan mencakup bantuan pertahanan senjata lebih lanjut untuk membantu Ukraina mengatasi ancaman lapis baja, udara, dan lainnya yang sekarang dihadapi," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Kemudian pada Minggu (27/2/2022) Blinken mengumumkan bantuan kemanusiaan baru senilai 54 juta dollar AS (Rp 776,38 miliar) yang akan dibelanjakan melalui LSM.
2. Jerman
Bahkan, Berlin disebut mendobrak tradisi lama untuk tidak mengekspor senjata ke zona konflik.
Negara tersebut berjanji akan mengirim 1.000 senjata anti-tank ke Ukraina, 500 rudal darat-ke-udara "Stinger", dan sembilan howitzer ketika perang Rusia-Ukraina berkecamuk.
Jerman juga menyumbangkan 14 kendaraan lapis baja serta 10.000 ton bahan bakar.
3. Perancis
Perancis yang telah mengirim bantuan, mengirimkan lebih banyak peralatan militer serta bahan bakar.
Paris mengatakan, mereka bertindak atas permintaan Ukraina sebelumnya untuk pertahanan anti-pesawat dan senjata digital.
4. Belgia
Belgia berkata, akan memasok Ukraina dengan 3.000 lebih senapan otomatis dan 200 senjata anti-tank, serta 3.800 ton bahan bakar.
5. Republik Ceko
Praha pada Sabtu (26/2/2022) mengatakan, pihaknya mengirim 4.000 mortir dalam beberapa jam ke depan serta segudang senjata berisi 30.000 pistol, 7.000 senapan serbu, 3.000 senapan mesin, sejumlah senapan sniper, dan satu juta peluru.
Ceko turut menjanjikan Kiev akan mendapat 4.000 mortir senilai 1,5 juta euro (Rp 24 miliar) yang belum dikirim.
Itulah beberapa negara yang mengirim bantuan untuk Ukraina dalam perang Rusia-Ukraina, serta masih ada sejumlah negara lainnya yang juga mendukung negara tersebut.
Baca Juga: Gagal Dapat Bantuan Jet Tempur, Fasilitas Perbaikan Jet MiG-29 Andalan Ukraina pun Dihancurkan Rusia
(*)