Benarkah 'Angin Perang' Sedang Menuju Asia, di Tengah Gejolak Dunia Saat Ini Korea Utara Disebut Persiapkan Militernya Untuk Perang dengan Korea Selatan, Begini Informasinya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi. Rudal Korea Utara.
Ilustrasi. Rudal Korea Utara.

Intisari-online.com - Diktator Korea Utara Kim Jong-un telah mengatakan kepada militernya untuk mempersiapkan perang dengan Korea Selatan.

Di tengah 'situasi internasional yang berubah' yang bisa menjadi tabir asap untuk menyembunyikan ekonomi yang gagal.

Melansir Daily Star, Sabtu (19/3/22),Kim Jong-Un memberi tahu pejabat militer untuk melakukan pemeriksaan pasokan.

Ini untuk memastikan, militer Korut siap berperang dengan Korea Selatan.

Perintah inspeksi militer, digunakan untuk mengalihkan perhatian gejolak ekonomi di Korea Utara.

Klaim ini muncul setelah Komite Sentral Partai Pekerja Korea yang berkuasa memerintahkan setiap provinsi, kota dan kabupaten untuk mengambil stok dan memeriksa persediaannya.

Inspeksi diperintahkan ke setiap unit dan Departemen Pertahanan Sipil di seluruh negeri.

Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan inspeksi pasokan strategis yang tidak direncanakan.

Baca Juga: Seisi Dunia Menahan Napas, Belum Kelar Perang Rusia dan Ukraina, MendadakKorea Utara, Iran, dan China Siap Luncurkan Rudal Nuklir Hari Ini, Ada Apa Lagi?

Baca Juga: Bak Ingin 'Ledakan' Kepala Biden yang Sudah Pusing dengan Perang Rusia-Ukraina, Korea Utara Disebut Luncurkan Rudal Lagi, Acara di Korsel Ini 'Sasarannya'

Akan berkontribusi pada "situasi internasional yang semakin memburuk" antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Mereka berkata, "Ini untuk mempersiapkan postur kesiapan tempur skala penuh yang dapat dengan cepat merespons situasi apa pun."

"Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kekuatan pertahanan nasional dalam menanggapi situasi internasional yang semakin memburuk dan konfrontasi militer yang tajam antara kedua Korea," tambahnya.

Tentara Korea Utara.
Tentara Korea Utara.

Sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan tindakan ini dilakukan karena alasan keamanan.

Dia menambahkan, "Warga berpikir bahwa inspeksi mendadak, meskipun dengan dalih ketegangan, sebenarnya bertujuan untuk menciptakan suasana perang untuk mengalihkan perhatian mereka dari kesulitan ekonomi."

"Pejabat di sektor propaganda dan agitasi berargumen bahwa situasinya akan tegang karena presiden baru yang terpilih dalam pemilihan presiden Korea Selatan adalah presiden yang buruk yang ingin menghadapi kita," imbuhnya.

Sumber lain mengklaim bahwa pengumuman inspeksi menunjukkan bahwa pemerintah tidak dapat melacak propagandanya sendiri, lapor Radio Free Asia.

Mereka berkata, "Mereka mempromosikan bahwa kita adalah salah satu kekuatan militer terkemuka di dunia."

"Maka seharusnya tidak ada alasan untuk gugup tentang pemilihan presiden baru di Korea Selatan," jelasnya.

Artikel Terkait