Ia mengungkapkan bahwa delegasi hanya "setengah" dalam menemukan kesamaan dalam masalah demiliterisasi, dan bahwa masalah de-fasisme adalah "cukup aneh" karena Ukraina menyangkal keberadaan negara neo-fasisme dalam hal ini negara.
"Rekan-rekan Ukraina saya percaya bahwa tidak ada pasukan Nazi di Ukraina," kata kepala negosiator Rusia.
Sebelumnya, pada 17 Maret, dalam panggilan telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengajukan sejumlah permintaan kepada Rusia dan Ukraina untuk merundingkan perdamaian.
Secara khusus, Moskow ingin agar Kiev setuju bahwa Ukraina adalah negara netral dan tidak berlaku untuk bergabung dengan NATO.
Kemudian, bahwa Ukraina harus melucuti senjata agar tidak menjadi ancaman bagi Rusia, melindungi bahasa Rusia di negara itu, dan harus melakukan "pelucutan senjata" fasisme".
Adapun persyaratan yang lebih sulit lainnya, Putin akan bertemu dengan presiden Ukraina untuk membahas lebih detail, kata juru bicara Presiden Turki Ibrahim Kalin.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR