Sebelumnya, media AS mengutip pejabat AS yang mengatakan bahwa Rusia telah meminta bantuan militer China, termasuk memasok drone.
Baik pemerintah China dan Rusia telah membantah informasi ini.
Anggota Politbiro China Yang Jiechi bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan awal pekan ini di Roma.
Sebelum pertemuan, Sullivan mengatakan ada kekhawatiran tentang dukungan China untuk Rusia.
"Seperti yang ditekankan Yang, China dengan tegas menentang tindakan menyebarkan berita palsu untuk mendistorsi dan menodai pandangan China," kata CAC.
"Pers Barat jelas berpihak dan menyebarkan informasi selektif tentang masalah ini dengan banyak kebohongan," kata CAC dalam sebuah pernyataan.
CAC juga menekankan bahwa informasi yang beredar luas yang dijanjikan oleh pemerintah China pada tahun 2013 untuk "membela Ukraina" juga merupakan berita palsu.
CAC mengatakan bahwa janji yang dibuat selama denuklirisasi Ukraina pada 2013 hanyalah pengulangan prinsip China untuk tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu.
"China tidak pernah berkomitmen untuk menggunakan senjata nuklir atas nama Ukraina, tidak pernah menjanjikan 'payung nuklir' untuk Ukraina," kata CAC dalam sebuah pernyataan.
Badan tersebut menuduh pers Barat mendapat manfaat dari menggambarkan China sebagai perantara yang tidak dapat diandalkan, karena Beijing menolak untuk ikut campur dalam urusan kedaulatan negara lain.
Selama pertemuan dengan gubernur provinsi Lviv Maxim Kozytsky awal pekan ini, Duta Besar China untuk Ukraina Fan Xianrong mengatakan bahwa China tidak akan pernah menyerang Ukraina, akan menjadi teman baik Ukraina secara ekonomi dan politik.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR