"[Penduduk Donbass], yang tidak setuju dengan kudeta [2014] [di Kiev], segera dipukul dengan operasi militer hukuman. Blokade segera diberlakukan terhadap orang-orang ini. Mereka menjadi sasaran penembakan sistematis, serangan udara. Inilah yang disebut 'genosida'".
Putin melanjutkan dengan menambahkan bahwa demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina akan dilakukan dan semua "penjahat perang" yang bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Donbass, akan dihukum.
Dia mengklarifikasi bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk menghentikan "genosida" di sana.
Presiden Rusia memerintahkan dimulainya operasi khusus di Ukraina pada 24 Februari menyusul permintaan dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) untuk melindungi mereka dari serangan pasukan Ukraina dan batalyon nasionalis.
Putin menyatakan bahwa Rusia tidak punya pilihan lain selain campur tangan untuk membantu republik Donbass yang baru diakui.
Dia menggambarkan tujuan operasi sebagai demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina.
Putin juga bersumpah bahwa angkatan bersenjata Rusia hanya akan menargetkan tujuan militer.
Kremlin juga telah berulang kali menolak klaim oleh pemerintah asing dan media bahwa operasi itu adalah "invasi".
Rusia menekankan bahwa pasukan Rusia tidak memiliki tujuan untuk merebut Ukraina.
Rusia hanya berusaha untuk melucuti senjata dan menghilangkan ancaman nasionalis.
Meskipun demikian, negara-negara di Barat menjatuhi Rusia dengan sanksi ekonomi paling keras hingga saat ini.
Sanksi tersebut menargetkan sektor perbankan dan energi ekonomi, serta Bank Sentral dan secara ilegal membekukan cadangan devisa Rusia.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR