Setelah kematian Arthur, Raja Henry VII menjodohkan Catherine dengan Pangeran Henry, Adipati York dan putra kedua Henry VII.
Raja Henry VII ingin menghindari pembayaran kembali, yang seharusnya dia lakukan jika Catherine kembali ke rumah.
Mahar sebesar 200.000 mahkota telah disetujui untuk pernikahan Catherine dan Arthur; setengahnya telah dibayarkan.
Pada 21 April 1509 Raja Henry VII meninggal dan Pangeran Henry menggantikan tahta sebagai Raja Henry VIII .
Segera setelah naik takhta, Henry VIII menikahi Catherine dalam sebuah upacara pribadi di gereja Observant Friars di Greenwich pada 11 Juni 1509.
Sampai saat itu Catherine berhasil menjadi seorang ratu Inggris.
Pada tahun-tahun awal pernikahan Catherine dengan Henry dianggap baik, bahkan selama periode ini Catherine bertindak sebagai penasihatnya yang paling berpengaruh.
Baca Juga: Begini Cara Hitung Neptu Weton, Sisa Perhitungan Ungkapkan Watak Anda
Ketika Skotlandia menginvasi Inggris, Catherine yang tengah hamil besar pun tetap menjalankan tugasnya dengan kompeten sebagai wali Inggeis.
Invasi Skotlandia itu pun berakhir dengan kemenangan Inggris dalam Pertempuran Flodden.
Kemudian, Catherine mengirimi suaminya surat dan sepotong mantel berdarah Raja James IV dari Skotlandia, yang telah tewas dalam pertempuran, ntuk digunakan Henry sebagai spanduk di pengepungan Tournai.
Bahkan, ketika Henry VIII memulai kampanyenya melawan Prancis, ia mengangkat Catherine sebagai wali Inggris.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR