Intisari-Online.com -Kurang dari 48 jam setelah Rusia mengumumkan invasi kei Ukraina, Presiden Zelensky diberitakanmeminta warga negara asing untuk bergabung dengan "Korps Pertahanan InternasionalUkraina".
Ukrainamengatakan akan mencabut syarat visa dan mengeluarkan paspor untuk tentara asing yang ingin datang dan membantu melawan militer Rusia.
Pada 8 Maret, Menteri PertahananUkrainaOleksiy Reznikov mengatakan bahwa Ukraina menerima lebih dari 20.000 sukarelawan asing yang meminta untuk bergabung dengan tentara Ukraina.
Banyak ahli memperingatkan bahwa ribuan sukarelawan yang muncul di Ukraina bisa menyebabkan efek negatif jangka pendek dan panjang.
Semetara itu melansir Kompas.com, Kamis (17/3/2022),Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Perang Dunia III "mungkin sudah dimulai."
Ini disampaikan saat pemimpin yang diperangi itu memohon kepada AS dan Barat untuk mengambil tindakan yang lebih drastis guna membantu pertahanan Ukraina melawan Rusia.
Dilansir The Hill, Zelensky menanggapi pertanyaan dari pembawa berita "NBC Nightly News" Lester Holt.
Zelensky ditanya tentang kekhawatiran dari pemerintahan Biden, yang menyebut bahwa tindakan tertentu dapat memicu konflik antara kekuatan bersenjata nuklir.
Hal ini disebut dapat menyebabkan Perang Dunia III.
“Tidak ada yang tahu apakah (perang) itu mungkin sudah dimulai dan apa kemungkinan dari perang ini, jika Ukraina akan jatuh,” kata Zelensky dalam sambutan yang diterjemahkan.
“Sangat sulit untuk mengatakan dan kami telah melihat ini, 80 tahun yang lalu ketika Perang Dunia II telah dimulai."
"Ada tragedi serupa dalam sejarah, tidak ada yang akan memprediksi kapan perang skala penuh akan dimulai dan siapa yang akan mengakhirinya."
"Dalam hal ini kita mempertaruhkan seluruh peradaban,” katanya.
Pernyataan Zelensky adalah bagian dari wawancara yang lebih besar yang ditayangkan di NBC pada hari Rabu (16/3/2022).
Secara keseluruhan, 14 negara telah memasok senjata keukrainasebagai tanggapan atas invasi Rusia.
Mereka termasuk Swedia dan Finlandia, yang keduanya memiliki sejarah panjang netralitas dan bukan anggota NATO.
Baca Juga: Seisi Dunia Bisa Bernapas Lega, Pakar Ini Beberkan Prediksi Kapan Perang Rusia-Ukraina Berakhir
Namun keduanya telah mengirim ribuan senjata anti-tank keUkraina.
Jerman memasok 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal Stinger.
Negara-negara Baltik juga telah mengirimkan ribuan senjata termasuk rudal Stingers dan Javelin, salah satu senjata anti-tank paling efektif di dunia dengan jangkauan 2,5 km (1,5 mil).
(*)