Find Us On Social Media :

Cuma Berawal Dari Kesalahan Sepele Negaranya Harus Menanggung Serangan Rusia, Rupanya Jika Sejak Awal Ukraina Mengambil Langkah Ini, Mungkin Rusia Sama Sekali Tak Akan Menyentuhnya

By Afif Khoirul M, Kamis, 17 Maret 2022 | 15:25 WIB

(Ilustrasi) Perang Chechnya 2 - Presiden Rusia Vladimir Putin.

Intisari-online.com - Selama bertahun-tahun, Ukraina telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan NATO.

Namun, dalam konflik dengan Rusia, Ukraina mungkin menyadari bahwa kemungkinannya hampir nol dan netralitas adalah jalan yang harus ditempuh.

Sejak 2019, aksesi NATO telah diabadikan dalam konstitusi Ukraina. Ini berarti bahwa ia tidak dapat mengikuti jalan netralitas seperti yang diinginkan Rusia.

Menurut ketentuan hukum internasional, negara netral tidak akan berpartisipasi atau campur tangan dalam konflik militer di negara lain.

Artinya tidak akan berperang, atau berpartisipasi dalam perang kecuali untuk membela diri, tidak akan berpartisipasi dalam aliansi militer, tidak akan berpartisipasi dalam aliansi militer menandatangani perjanjian yang mengarah ke konflik bersenjata, tidak menyediakan keuangan, senjata, dan sarana untuk dinas perang, tidak mengizinkan pihak yang bertikai di negara lain untuk merekrut personel militer, tidak mengizinkan negara lain untuk mendirikan pangkalan militer, logistik di wilayahnya.

Menurut 24h.com.vn, Kamis (17/3/22)Swiss dan Austria adalah dua contoh bagus negara netral yang sukses di dunia.

Fotios Moustakis, profesor studi strategi politik di Universitas Plymouth (Inggris), mengatakan bahwa jika Ukraina melepaskan niatnya untuk bergabung dengan NATO dan memilih jalan netral, negara itu akan sangat terpengaruh oleh keamanannya, Rusia.

"Selama KTT NATO di Bucharest pada April 2008, Rusia menyatakan bahwa keanggotaan Georgia dan Ukraina di NATO salah dan mengancam kepentingan inti Rusia. Operasi militer di Ukraina adalah cara Rusia mewujudkan pernyataan ini," kata Moustakis.

Baca Juga: Gunakan Taktik Serupa di Timur Tengah, Penduduk Suriah Ini Bocorkan Cara Rusia Gempur Ukraina Ternyata Gunakan Taktik Sama Ketika Hancurkan Suriah

Baca Juga: Seisi Dunia Bisa Bernapas Lega, Pakar Ini Beberkan Prediksi Kapan Perang Rusia-Ukraina Berakhir

"Jika kepentingan inti tidak dianggap serius oleh Barat, Rusia akan dipaksa untuk menyerang Ukraina. Rusia sedang melakukannya. Mereka menunjukkan bahwa mencegah Ukraina bergabung dengan NATO adalah kepentingan vital," tambah Moustakis.

Namun, Moustakis mengatakan bahwa Rusia tidak ingin "membangun kembali Uni Soviet" dengan operasi militer di Ukraina.