Kisah Kehidupan Kaisar Bizantium 'Gila' Justin II, Konon Pernah Memakan 2 Pelayanannya dan saat Kumat Suka Menggigiti Kepala Mereka

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Raja Justin II
(Ilustrasi) Raja Justin II

Intisari-Online.com - Justin II merupakan kaisar Bizantium (dari tahun 565-578).

Selama masa pemerintahannya, Justin II mempertahankan integritas Kekaisaran Bizantium melawan gangguan Avar, Persia, dan Lombardia.

Keponakan dan penasihat dekat kaisar Bizantium Justinian I , Justin II menjadi kaisar pada November 565 setelah kematian pamannya.

Dia memulai pemerintahannya dengan resolusi dan akal sehat, yakni utang negara, membayar pajak yang telah jatuh tempo, dan mengurangi pengeluaran.

Melansir Brittanica.com, pada masa awal pemerintahannya, Justin memberikan toleransi kepada orang-orang Kristen miafisit yang membangkang.

Awalnya, dia berharap untuk menyatukan faksi- faksi miafisit dan kemudian menyatukan mereka dengan gereja ortodoks.

Namun, pada bulan Maret 571, ia justru meresmikan kebijakan penganiayaan dan mengeluarkan kredo antimiafisit.

Di Barat, meskipun bersekutu dengan kaum Frank, Justin tidak dapat mencegah orang Lombardia memasuki Italia pada tahun 568.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Wanita Paling Jelek dalam Sejarah China, Inilah Ratu Zhongli Chun, Perawan Tua yang Tidak Menarik, Tapi Pintar, Penyihir Hebat, Peringatkan Raja Akan Kebejatannya yang Bahayakan Negara

Baca Juga: Rumor Menyebut Hantunya Gentayangan di Istana Inggris, Inilah Catherine Howard, Istri Raja Henry VIII yang Mati Dieksekusi karena Tuduhan Perzinaan

Pada tahun 568 ia membentuk aliansi dengan Turki Barat di Asia Tengah, yang tampaknya ditujukan untuk melawan bangsa Avar dan Persia.

Namun setelah berkampanye melawan Avar, akhirnya dia terpaksa berdamai dengan mereka pada 571.

Tiga tahun kemudian sebuah perjanjian yang menetapkan bahwa Bizantium membayar upeti tahunan kepada Avar disetujui.

Pada tahun 576, orang-orang Turki Barat, yang marah dengan perjanjian itu, tidak hanya memutuskan aliansi mereka dengan Justin, tetapi juga merebut benteng Bizantium di Semenanjung Krimea.

Pada tahun 571 bagian dari Armenia yang diperintah oleh Persia memberontak dan meminta bantuan dari Kekaisaran Bizantium.

Pada akhir musim panas tahun berikutnya, pasukan Justin menyerbu Persia.

Persia, bagaimanapun, tidak hanya memukul mundur Bizantium tetapi mereka sendiri menyerbu wilayah Bizantium, merebut sejumlah kota penting, termasuk Dara, yang jatuh pada November 573.

Setelah mengetahui jatuhnya Dara, Justin menjadi gila, dan pada 574 permaisuri Sophia mengambil alih kekuasaan dan memutuskan untuk melakukan negosiasi damai.

Baca Juga: Dicap Jelek dan Hanya 6 Bulan Dinikahi, Inilah Fakta Anne of Cleves, Salah Satu dari Banyak Istri Raja Henry VIII

Baca Juga: Dicap Jelek dan Hanya 6 Bulan Dinikahi, Inilah Fakta Anne of Cleves, Salah Satu dari Banyak Istri Raja Henry VIII

Konon, sejarawan mencatat Justin sering mengaku mendengar suara aneh di kepalanya dan ketakutan di tengah malam.

Jika sedang kumat, dia sering mengigit kepala para pelayan yang berusaha menahan segala tingkah gilanya. Sebuah legenda bahkan menyebutkan dia sempat memakan dua orang pelayannya.

Sayangnya, pada masa itu tidak ada yang tahu bagaimana mengobati penyakit semacam ini.

Para abdi istana berusaha untuk menenangkan sang kaisar dengan cara yang dilakukan terhadap bocah-bocah, salah satunya dengan membuat tahta beroda yang bisa didorong kesana kemari.

Mereka mendorong kaisar malang itu berkeliling untuk mengalihkan perhatiannya dari semua kegilaannya.

Baca Juga: Jadi Misteri Selama Puluhan Tahun, Akhirnya Terkuak Dari Mana Asal Belati yangTersembunyi di Kain yang Melilit Tubuh Mumi Tutankhamun, Bukan dari Bumi!

Baca Juga: Gunakan Cara Kejam untuk Manipulasi Keinginannya, Inilah Ratu Fredegund dari Neustria, yang Mulanya Hanyalah Gundik Raja, Cekik Permaisuri, Bahkan Banting Tutup Peti Perhiasan pada Leher Putrinya

(*)

Artikel Terkait