Intisari-Online.com -Raja Ashoka adalah salah satu raja terbesar India.
Dia merupakan penguasa ketiga Kekaisaran Maurya, kekaisaran terbesar (luas daratannya) dalam sejarah anak benua India.
Pada puncaknya, Kekaisaran Maurya tidak hanya menduduki sebagian besar India saat ini, tetapi juga Bhutan, Nepal, dan Bangladesh di timur, serta Pakistan, Afghanistan, dan bagian-bagian Iran di barat.
Ashoka dikatakan lahir pada tahun 304 SM dari kaisar Bindusara dan Dharmma (istri kaisar yang relatif rendah).
Menurut salah satu legenda, Ashoka bertarung dan membunuh 99 saudaranya untuk mewarisi takhta Maurya.
Hanya adik laki-lakinya, Vitashoka, yang dikatakan selamat.
Sejak usia dini, Ashoka menunjukkan potensi besar untuk menjadi jenderal yang sukses dan lihai.
Awal mula sebagai Penguasa Brutal
Dikatakan bahwa selama beberapa tahun pertamanya menjadi raja, Ashoka adalah penguasa yang kejam dan brutal.
Dalam satu legenda, misalnya, Ashoka memutuskan untuk menguji kesetiaan para menterinya dengan memerintahkan mereka menebang semua pohon bunga dan buah, tetapi meninggalkan sebuah pohon duri sendirian.
Para menteri bingung, dan mempertanyakan perintah Ashoka.
Setelah mereka menanyai raja sebanyak 3 kali, Ashoka menjadi marah dan "dia menghunuskan pedangnya dan memotong kepala lima ratus menteri."
Legenda lain berbicara tentang penjara dengan ruang penyiksaan yang dibangun oleh Ashoka yang disebut 'Neraka Ashoka.'
Bangunan ini "indah dari luar sejauh gerbang, tetapi di dalamnya sebenarnya adalah tempat yang sangat menakutkan."
Pembangunan ini adalah permintaan yang dibuat oleh Girika, algojo yang baru diangkat kaisar.
Pembangunan itu pun mendapat inspirasi dari lima siksaan Neraka.
Baca Juga: Raja John dari Inggris yang Kejam, Biarkan 22 Ksatria Mati Kelaparan di Kastil Favoritnya
Pertaubatan sang Raja yang Brutal
Satu legenda menyatakan bahwa salah satu korban Girika adalah seorang biksu Buddha bernama Samudra.
Meskipun dia disiksa oleh Girika, dia tidak terluka dan berita keajaiban ini sampai ke raja.
Ashoka kemudian datang untuk menemui Samudra dan belajar banyak hal serta menyesali perbuatannya yang jahat selama ini.
Sang biksu kemudian menginstruksikan Ashoka untuk membangun 84.000 stupa sesuai dengan ramalan Buddha agar menjamin keamanan semua makhluk.
Ashoka kemudian bertobat, meniggalkan cara-cara keras dan memeluk agama Buddha serta mematuhi perintah Samudra.
Setelah memeluk agama Buddha, raja mulai menyebarkan ajaran kasih sayang ke seluruh penjuru kekaisarannya.
Meskipun status agama Buddha meningkat berkat perlindungan Ashoka, itu tidak bertahan lama. Setelah kematian Ashoka pada 232 SM dan runtuhnya Kekaisaran Maurya sekitar setengah abad kemudian, agama Buddha akhirnya mati di India.
(*)