Intisari-Online.com -Hingga saat ini, invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari lalu masih belum menunjukkan tanda akan berakhir.
Sebaliknya, ketegangan justru semakin bertambah.
Bahkan, Pejabat Rusia disebut berencana merekrut tentara Suriah untuk berperang di Ukraina.
Laporan tersebut diwartakan oleh The Wall Street Journal, Minggu (6/3/2022), menurut sumber dari pejabat AS.
Sebagaimana dilansir The Hill, langkah itu diambil karena pertempuran akan meningkat di dalam dan sekitar kota-kota besar.
Kepada The Wall Street Journal, pejabat AS mengatakan bahwa Moskwa secara khusus berencana merekrut pejuang Suriah karena keahlian mereka dalam pertempuran perkotaan.
Seperti diketahui, pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang didukung oleh Rusia, telah bertempur dalam sejumlah pertempuran sengit di pusat-pusat kota selama hampir satu dekade.
Pengalaman itu memberi mereka keterampilan yang sulit ditemukan di antara pasukan Rusia.
Seorang pejabat AS mengatakan, meski tidak jelas berapa banyak pejuang Suriah yang akan bergabung dalam pertempuran, beberapa sudah di Rusia bersiap untuk memasuki konflik.
Keterlibatan pasukan Suriah akan semakin "menginternasionalkan" perang di Ukraina.
Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, lebih dari 16.000 pejuang asing secara sukarela membela negara itu.
Zelensky menyebut para pejuang asing tersebut sebagai legiun internasional.