Advertorial

Pemabuk dan Pemipin Ganas Berdarah Dingin, Inilah Sosok Murad IV sang Sultan Ottoman yang Pertama Mengeksekusi Syekh al-Islam dan Tak Mengikuti Syariah

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com -Sultan Murad IV lahir pada 27 Juli 1612 di Konstantinopel, Kekaisaran Ottoman (sekarang Istanbul).

Dia menjadi Sultan Utsmaniyah dari tahun 1623 hingga 1640.

Melansir Britannica.com, Murad naik takhta pada usia 11, memerintah selama beberapa tahun melalui perwalian ibunya, Kosem, dan serangkaian wazir agung.

Meski begitu, aturan yang efektif tetap berada di tangan kavaleri- kuasi feodal, dan para Yanisari (anggota unit infanteri elit yang membentuk pasukan Sultan Utsmani).

Pemerintahan itu mengadakan hukuman eksekusi pejabat tinggi lebih dari sekali.

Terjadinya korupsi dan pemberontakan di provinsi-provinsi Asia, ditambah dengan perbendaharaan yang kosong, melanggengkan ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat.

Murad pun bertekad untuk memulihkan ketertiban baik di Konstantinopel maupun di provinsi-provinsi.

Pada tahun 1632 para kavaleri menyerbu istana dan menuntut kepala wazir agung serta 16 pejabat tinggi lainnya.

Baca Juga: Sudah Bangun Sekolah, Rumah Sakit, sampai Masjid, Negeri Ini Malah Difitnah Sebagai Penjajah oleh Presiden Prancis...

Baca Juga: Benar-benar Mati Syahid dalam Perang, Inilah Sultan Murad I Penguasa Takhta Ottoman yang Perkasa: 'Korbankan Saya untuk Orang-orang Muslim Ini'

Segera setelah itu kekuatan Murad berlaku penuh dan dia bertindak cepat dan kejam.

Dia menekan para pemberontak dengan keganasan berdarah.

Dia melarang penggunaan tembakau dan menutup kedai kopi serta toko anggur.

Siapapun yang melanggarnya maka akan dieksekusi.

Dalam kebijakan luar negerinya, Murad mengambil alih komando pribadi dalam perang yang berkelanjutan melawan Iran dan memenangkan kembali wilayah-wilayah yang hilang dari Iran pada awal masa pemerintahannya.

Bagdad ditaklukkan kembali pada 1638 setelah pengepungan yang berakhir dengan pembantaian garnisun dan warga.

Murad merupakan seorang pria pemberani, temperamen, dan penuh kekerasan.

Dia tidak mengikuti ajaran Syariah (hukum Islam) dan merupakan sultan Ottoman pertama yang mengeksekusi syekh al-islam (pejabat Muslim tertinggi di kekaisaran).

Baca Juga: Tersemat dengan Mantap di Dada, Lambang Bulan Bintang di Klub Bola Ini Jadi Simbol 'Utang Nyawa' Rakyat Irlandia pada Kekaisaran Turki,Terjadi Setelah Disengsarakan Raja Inggris

Baca Juga: Inilah Bendera Palestina yang Mirip dengan Negara Lain Terinspirasi dari Pemberontakan Arab Lawan Pemerintahan Ottoman

Meski begitu, dia mampu memulihkan ketertiban dan untuk meluruskan keuangan negara.

Kematian Murad yang terlalu dini disebabkan oleh kecanduannya pada alkohol.

Baca Juga: Kematiannya Disambut Bel Gereja Seantero Eropa, Inilah Muhammad Al-Fatih, Sang Penakluk Konstatinopel yang Kekuasaannya Sampai ke Bosnia

Baca Juga: Sultan Mehmed II Sang Penakluk: Seorang Jenius Intelektual di Antara Para Sultan Ottoman yang Tundukkan Konstantinopel dengan 20.000 Tentara dan Taktik Militer Cerdas

(*)

Artikel Terkait