Biro Rancangan Mikoyan-Gurevich merancang jet tempur untuk manuver maksimal, alih-alih kecepatan maksimal seperti MiG-25.
Rancangan bisa bermanuver ini didapat dengan standar kendali penerbangan hidrolik, dengan sebuah sistem Manual Override yang bisa membuat Pilot Fulcrum untuk mengesampingkan batas sistem kontrol penerbangan mereka dalam keadaan darurat.
Dengan demikian, MiG-29 mampu melakukan manuver luar biasa yang memukau penonton pertunjukan udara di seluruh dunia.
MiG-29 juga memiliki sistem Helmet Mounted Sighting pertama untuk dipakai secara luas.
Pemandangan yang dipasang di helm ini sama sekali tidak secanggih JHMCS Helmet Mounted Displays saat ini.
Sebaliknya, mereka terdiri dari monocle sederhana yang memungkinkan pilot MiG-29 untuk mengunci R73 Head Seeker mereka ke target apa pun yang mereka lihat dalam batas gimble kepala pencari rudal.
Kemampuan ini dikenal sebagai SHLEM, dan panggilan SHLEM akan terdengar secara teratur dalam Latihan NATO saat pilot MiG-29 melepaskan tembakan pemanas jauh dari amplop rudal pencari panas NATO yang normal.
Kemampuan Off Boresight dengan manuver tinggi tentu saja membuat MiG-29 sebagai jet tempur ancaman.
Kemampuan yang sama ada dengan pesawat dari perusahaan aviasi Rusia lainnya, yaitu Sukhoi Su-27.
MiG-29 dirancang untuk menjadi pejuang garis depan dan low end dari High Low Mix dari Su-27 dan MiG-29.
KOMENTAR