Kisah Mitologi Helen of Troy, Lahir dari Telur, Sosoknya yang Cantik dan Tak Setia Menjadi Pemicu Perang Troya

Tatik Ariyani

Editor

"Penculikan Helen" oleh Gavin Hamilton (1784)
"Penculikan Helen" oleh Gavin Hamilton (1784)

Intisari-Online.com -Dalam mitologi Yunani, Helen of Troy dikenal sebagai wanita cantik yang memicu Perang Troya.

Namun, karakter Helen sebenarnya lebih kompleks dari yang terlihat.

Helen adalah salah satu karakter mitos yang berayahkan Zeus.

Dalam bentuk angsa, Zeus merayu atau menyerang ibu Helen, Leda.

Melansir Ancient Origins, pada malam yang sama, Leda tidur dengan suaminya Tyndareus dan sebagai hasilnya melahirkan empat anak, yang menetas dari dua telur.

Dari satu telur muncul anak-anak semi-ilahi, Helen dan Polydeuces (yang disebut Pollux dalam bahasa Latin).

Sementara dari telur yang lain muncul manusia fana Clytemnestra dan Castor.

Anak laki-laki, yang keduanya disebut Dioscuri, menjadi pelindung ilahi para pelaut di laut.

Baca Juga: Kisah Apalala, Naga Besar Menakutkan yang Kendalikan Sungai Swat Berubah Jadi Raja Naga yang Baik Hati Selalu Bantu Orang dalam Mitologi Buddhis

Baca Juga: Viral Pernyataan Kalimantan Tempatnya Buang Jin, Siapa Sangka 5 Makhluk Mitologi Ini Memang Menjadi Legenda di Kalimantan, dari Buaya Gaib Hingga Kuyang

Sementara Helen dan Clytemnestra akan terus memainkan peran penting dalam kisah Perang Troya.

Dalam mitos lain yang lebih tua, orang tua Helen adalah Zeus dan Nemesis, dewi pembalasan.

Dalam versi ini juga, Helen menetas dari telur.

Helen ditakdirkan untuk menjadi wanita tercantik di dunia.

Bahkan saat Helem masih kecil, pahlawan Theseus menginginkan Helen untuk menjadi pengantinnya.

Theseus menculiknya dan menyembunyikannya di kota Athena.

Ketika Theseus pergi, saudara laki-laki Helen, Dioscuri, berhasil menyelamatkannya dan membawanya pulang.

Saat dewasa, Helen dirayu oleh banyak pria yang ingin melamarnya, dan Helen memilih Menelaus, raja Sparta.

Baca Juga: Pantas Saja Memiliki Sifat Istiqamah Itu Penting, Ini Penjelasan Hikmah Memiliki Sifat Istiqamah, Mulai Latih Yuk

Baca Juga: Pantesan Satu Eropa Ketar-ketir Rusia Gempur Ukraina, Pasukan Soviet di Masa Lalu Menang Melawan Nazi Jerman dengan Tank Darat T-34 yang Kini Masih Dipakai Perang Ini

Meskipun Menelaus gagah berani dan kaya, cinta Helen untuk dia akan terbukti lemah.

Sekitar waktu ini ada peristiwa besar di antara Olympians: pernikahan dewi Thetis dengan Peleus fana.

Semua dewa diundang untuk hadir kecuali Eris, yang namanya berarti "perselisihan".

Marah karena tak diundang, Eris nekat datang ke pesta.

Dia melemparkan sebuah apel ke dewi Hera, Athena, dan Aphrodite yang di atasnya tertulis "untuk yang paling cantik."

Setiap dewi mengklaim apel itu ditujukan untuknya dan perselisihan berikutnya mengancam kedamaian Olympus.

Zeus menunjuk pangeran Trojan Paris untuk menilai siapa yang paling cantik dari ketiganya.

Untuk mempengaruhi penilaiannya, setiap dewi menawarkan suap kepada Paris.

Baca Juga: Sebut Tindakan Putin Menyebabkan Tragedi, 2 Oligarki Yahudi-Rusia Menyerukan untuk Mengakhiri 'Pertumpahan Darah' di Ukraina

Baca Juga: Ancaman Nuklir Presiden Rusia Vladimir Putin Kerasa Kian Nyata dan Bukan Gertak Sambal Saja, Ternyata Ini yang Membedakan Ancaman Nuklir Rusia dengan Konflik Lain Pasca Perang Dingin

Dari Hera, Paris akan memiliki kekuatan kerajaan, sementara Athena menawarkan kemenangan dalam pertempuran.

Aphrodite menjanjikannya Helen, wanita tercantik di dunia sebagai istrinya dan Paris punmenjadikan dia sebagai pemenang kompetisi itu.

Untuk mengklaim hadiah yang dijanjikan oleh Aphrodite, Paris pergi ke istana Menelaus. Di sana, dia dihormati sebagai tamu.

Paris menggoda Helen dan melarikan diri bersama Helen di kapalnya.

Penyair Romawi Ovid menulis surat dari Helen ke Paris, menangkap campuran keragu-raguan dan keinginannya:

"Saya berharap Anda datang dengan kapal cepat Anda saat itu,

Ketika keperawanan saya dicari oleh seribu pelamar.

Jika saya melihat Anda, Anda akan menjadi yang pertama dari seribu,

Suami saya akan memaafkan saya atas penilaian ini!"(Ovid, Heroides 17.103-6)

Baca Juga: Bak Sudah Pastikan Bakal Tetap Cuan Besar Meski Perang Dunia III Meletus, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dijamin Bikin China Untung Apapun Skenarionya

Paris berlayar pulang ke Troy dengan pengantin barunya.

Tindakan itu dianggap sebagai penculikan terlepas dari keterlibatan Helen.

Ketika Menelaus mengetahui bahwa Helen telah pergi, dia dan saudaranya Agamemnon memimpin pasukan ke luar negeri untuk berperang melawan Troy.

Namun, ada versi lain dari perjalanan Helen dari Mycenae yang dikemukakan oleh sejarawan Herodotus, penyair Stesichorus, dan penulis drama Euripides dalam dramanya Helen.

Dalam versi ini, badai memaksa Paris dan Helen mendarat di Mesir, di mana raja setempat memindahkan Helen dari penculiknya dan mengirim Paris kembali ke Troy.

Di Mesir, Helen dipuja sebagai "Aphrodite Asing."

Sementara itu, di Troy, bayangan Helen meyakinkan orang Yunani bahwa dia ada di sana.

Akhirnya, orang-orang Yunani memenangkan perang dan Menelaus tiba di Mesir untuk bersatu kembali dengan Helen yang asli dan berlayar pulang.

Herodotus berpendapat bahwa versi cerita ini lebih masuk akal karena jika Trojan memiliki Helen yang asli di kota mereka, mereka akan mengembalikannya daripada membiarkan begitu banyak tentara hebat mati dalam pertempuran untuk memperebutkannya.

Namun, dalam versi cerita yang paling populer, Homer, Helen dan Paris kembali ke Troy bersama-sama.

Ketika mereka tiba, istri pertama Paris, peri Oenone, melihat mereka bersama dan menyesali bahwa dia telah meninggalkannya.

Artikel Terkait