Bahkan, saat kekuatan Wu Zetian meningkat, Yan Shiwei menjadi salah satu pejabat favoritnya. Ia menghadapi orang-orang yang menantang otoritas Wu Zetian.
Pada tahun 699, Yan Shiwei telah menjadi pejabat senior yang "ditempatkan di daerah ibu kota dan menguasai gunung dan sungai."
Tetapi, 'masa keemasan' Yan Shiwei tak berlangsung lama. Ia menghadapi berbagai tantangan untuk mempertahankan posisinya.
Batu nisan mengatakan bahwa pada satu titik Yan Shiwei didakwa menghadapi "keluarga kuat" di dekat ibu kota Luoyang. Teks-teks mengatakan bahwa kekacauan sipil sedang terjadi.
Kemudian sebuah tragedi menimpanya. Dijelaskan bahwa adiknya, Zhiwei, berbalik melawan kaisar wanita.
Tidak secara spesifik menjelaskan apa yang dilakukan Zhiwei, tetapi konsekuensi bagi Yan Shiwei dan keluarganya sangat parah.
"Karena bersalah oleh asosiasi atas kejahatan saudaranya Zhiwei, dia [Yan Shiwei] dieksekusi di bawah hukuman kolektif," kata batu nisan itu.
Seluruh keluarganya menderita hukuman kolektif, dan semua dieksekusi. Tapi tidak termasuk istri Yan Shiwei, karena ia meninggal beberapa tahun sebelumnya, pada tahun 691.
Batu nisan tersebut menunjukkan bahwa pembunuhan tidak cukup sebagai hukuman atas pengkhianatan Yan Shiwei.
"Mayat dan jiwa dikubur sembarangan, dianggap tidak mungkin memindahkan mereka untuk penguburan yang layak."
Namun, tak lama setelah eksekusi keluarga Yan Shiwei, kaisar wanita Wu Zetian sendiri digulingkan dari kekuasaan yairu pada tahun 705.
Wu Zetian pun meninggal tak lama kemudian, mengakhiri dinasti "Zhou" yang berumur pendek.
Sementara Dinasti yang telah mendahuluinya, yang disebut "Tang", kembali berkuasa. Di masa pemerintahan Dinasti Tang ini, jenazah Yan Shiwei kembali digali untuk dimakamkan di tempat kelahirannya.
Itulah makam yang ditemukan para arkeolog. Makam tersebut digali pada tahun 2002.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR