Intisari-Online.com - Terkait pembelian Sukhoi SU-35 dari Rusia, Indonesia pernah menargetkan pembayarannya dilakukan melalui barter dengan sejumlah komoditas, termasuk kerupuk.
Hal itu seperti yang diungkapkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada 2017 lalu.
"Saya kan ingin ada nilai tambah. Kerupuk lho, sekarang di Nigeria, biskuit segala macem dari Mayora, Wings, ke Afrika itu ekspornya tinggi sekali. Dia punya nilai tambah," kata Enggartiasto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/8/2017), dikutip Kompas.com.
Selain kerupuk, yang merupakan makanan khas Indonesia, ada sejumlah komoditas lain yang ingin dibarter.
"Furnitur, kopi, gula, masih kami bikin list. Segera kami kasih ke mereka, kami beri kesempatan untuk membahas di internal mereka," ucap Enggar saat itu.
Meski selain komoditas tersebut, Indonesia juga menawarkan alat pertahanan produksi dalam negeri Indonesia ke Rusia, yaitu produk PT Pindad dan prooduk PT Dirgantara Indonesia.
Rupanya, bukan hanya Indonesia saja yang 'nyeleneh' menawarkan sejumlah komoditas seperti kerupuk untuk melakukan transaksi dengan negara lain.
Negara yang kini sedang 'bikin pusing' Sri Mulyani ini ternyata juga pernah membuat kesepakatan untuk membayar utangnya dengan cara serupa.
Negara tersebut adalah Chad, yang membuat kesepakatan dengan Angola untuk membayar utangnya dengan menggunakan sapi pada 2020 lalu.
Seperti yang dilaporkan BBC, Angola setuju untuk menerima 75 ribu sapi dari Chad sebagai pembayaran utang sebesar $100 juta (sekitar Rp 1,44 Trilun) dari negara Afrika utara yang miskin itu.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR