Segera setelah Elisabeth dibebaskan dari ruang bawah tanah, dia terobsesi akan kebersihan, sehingga mandi hingga sepuluh kali sehari.
Untunglah, penduduk setempat peka terhadap cobaan berat keluarga itu dan memberi mereka dukungan yang memungkinkan kehidupan mereka kembali normal.
Tiga anak Elisabeth, yang tumbuh bersama orang tua Elisabeth, bersekolah di sekolah reguler, sementara dia mendidik tiga anak yang tinggal bersamanya.
Terlepas dari apakah anak-anak tumbuh "di atas" atau "di bawah", dunia mereka runtuh pada April 2008, dan mereka harus menjalani intervensi kesehatan mental.
Mereka semua sekarang sudah dewasa antara usia 17 dan 31.
Tiga anak yang dipisahkan dari Elisabeth akhirnya mulai mengenalinya sebagai ibu mereka, dan saudara kandung hingga mengembangkan ikatan yang cukup sehat.
Penduduk setempat menggambarkan mereka sebagai orang yang ceria dan sopan.
Elisabeth sulit percaya bahwa ibunya, Rosemarie, tidak tahu apa yang terjadi padanya, yang kemudian sempat menciptakan banyak gesekan di antara keduanya.
Namun, akhirnya, Elisabeth bisa mempercayai ibunya lagi yang kemudian menghabiskan waktu mereka sebagai sebuah keluarga.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR