"Fenomena jejak putih tersebut dikenal dengan nama jejak kondensasi pesawat terbang atau condensation trail (contrails)," kata Indan.
Condensation trail adalah hasil pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat.
Indan menyebut condensation trail sebagai vapor trails, tapi saat garis putih berpendar atau melebar seperti awan disebut sebagai aviaticus cloud.
Indan mengatakan, untuk keperluan tertentu, memang ada beberapa misi penerbangan dengan membawa bahan kimia.
"Contoh misi TMC, pesawat membawa NaCl disebar di area yang berawan untuk tujuan mempercepat terjadinya hujan," terang dia.
Selain itu, ada pesawat yang membawa bahan kimia untuk memadamkan kebakaran di suatu area.
Ada pula pesawat yang membawa pupuk atau zat kimia antihama untuk menghentikan serangan hama pada area pertanian atau perkebunan.
Indan menegaskan, setiap pesawat yang terbang di wilayah udara Indonesia akan terpantau posisi, tipe, dan misinya.
"Baik oleh AirNav maupun oleh Koopsudnas (Komando Operasi Udara Nasional) melalui radar hanud (pertahanan udara) yang kita miliki. Sehingga kita bisa pastikan hal tersebut hoax," tandasnya.
Nah, itulah penjelasan TNI AU terkait video viral yang menyebut Jakarta digempur chemtrail di tengah malam.
KOMENTAR