Bak ‘Buku Diary’ Berumur 2.000 Tahun, Arkeolog Ungkapkan Harta Karun 18.000 ‘Notepads’ Mesir Kuno dari Pecahan Tembikar

K. Tatik Wardayati

Penulis

'Notepads' Mesir Kuno yang ditemukan para arkeolog
'Notepads' Mesir Kuno yang ditemukan para arkeolog

Intisari-Online.com – Dikenal sebagai ‘ostraca’, pecahan tembikar bertulisan itu mendokumentasikan kehidupan sehari-hari di kota Athribis.

Para arkeolog yang menggali kota Athribis di Mesir Kuno, telah menemukan lebih dari 18.000 ostraca, yaitu pecahan tembikar bertulisan.

Pecahan tembikar yang bertulisan itu berfungsi sebagai ‘buku catatan’, menurut Carly Cassele dari Science Alert.

Mulai dari daftar belanja hingga catatan perdagangan, tugas sekolah, catatan-catatan tersebut menawarkan nuansa kehidupan sehari-hari di kota sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Menurut Newsweek, harta karun itu adalah koleksi ostraca terbesar kedua yang pernah ditemukan di Mesir.

Orang Mesir Kuno memandang ostraca sebagai alternatif yang lebih murah daripada papirus.

Untuk menuliskan pada pecahan tembikar itu, pengguna mencelupkanbuluh atau tongkat berlubang ke dalam tinta.

Meskipun sebagian besar ostraca yang digali di Athribis berisi tulisan, namun tim peneliti juga menemukan ostraca bergambar yang menggambarkan hewan.

Baca Juga: Helm Yunani Kuno yang Ditemukan Ini Mungkin Bisa ‘Ceritakan’ Pertempuran Laut dengan Kekuatan Besar yang Terjadi 2.500 Tahun yang Lalu di Mediterania

Baca Juga: Berusia 4.500 Tahun, Mahakarya Seni Patung Mesir yang Luar Biasa, Gambarkan Firaun Khafre yang Setengah Tersenyum dengan Fisik Atletis yang Sempurna, Inilah Rahasia Patung Megah Tersebut!

Hewan yang digambar seperti kalajengking dan burung layang-layang, kemudian juga gambar manusia, figur geometris, dan dewa, menurut pernyataan Universitas Tubingen.

Universitas Tubingen ini melakukan penggalian dalam kemitraan dengan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir.

Sejumlah besar fragmen tampaknya terkait dengan sekolah kuno.

Lebih dari seratus menampilkan prasasti berulang di bagian depan dan belakang, yang membuat tim berspekulasi bahwa siswa yang berperilaku tidak baik dipaksa untuk menulis kalimat.

Ini hukuman ruang sekolah masih digunakan (dan disindir dalam budaya populer) hingga saat ini.

"Ada daftar bulan, angka, masalah aritmatika, latihan tata bahasa, dan 'alfabet burung', yang setiap huruf diberi nama burung yang namanya dimulai dengan huruf itu," kata ahli Mesir Kuno Christian Leitz.

Sekitar 80 persen ostraca ditulis dalam demotik, sebuah aksara administratif yang digunakan pada masa pemerintahan ayah Cleopatra, Ptolemy XII (81 hingga 59 SM dan 55 hingga 51 SM).

Yunani adalah skrip yang paling banyak diwakili kedua; hieratik, hieroglif, Yunani, Arab, dan Koptik (dialek Mesir yang ditulis dalam alfabet Yunani) juga muncul, yang membuktikan sejarah multikultural Athribis, menurut Science Alert.

Baca Juga: Berusia Sekitar 42.000 Tahun, Bayi Mammoth yang Diawetkan Ini Akan Dihidupkan Kembali dengan Ciptakan Spesies Hibrida, Demi Jaga Keseimbangan Ekosistem Bumi, Bagaimana Caranya?

Baca Juga: Berumur Sekitar 3.300 Tahun, Dua Sphinx yang Gambarkan Kakek Firaun Tutankhamun Ini Ditemukan di Mesir dalam Keadaan Setengah Tenggelam di Dalam Air

Para arkeolog Tübingen mulai menggali di Athribis, yang terletak sekitar 193,12 km sebelah utara Luxor, pada tahun 2003.

Sebanyak 18.000 'notepads' ditemukan di kuil Athribis di Mesir Kuno
Sebanyak 18.000 'notepads' ditemukan di kuil Athribis di Mesir Kuno

Awalnya, penggalian difokuskan pada sebuah kuil besar yang dibangun oleh Ptolemy untuk menghormati dewi singa Repit dan istrinya, Min.

Kuil itu diubah menjadi biara setelah pemujaan kafir dilarang di Mesir pada tahun 380 M.

Lalu, tim telah mengalihkan fokus ke tempat perlindungan terpisah di sebelah barat kuil.

Menurut pernyataan itu, Leitz dan timnya menemukan ostraca di dekat serangkaian "bangunan bertingkat dengan tangga dan kubah" di sebelah barat situs penggalian utama.

Sebelum penggalian, lapor Science Alert, satu-satunya koleksi ostraca yang sebanding yang ditemukan di Mesir adalah kumpulan tulisan medis yang ditemukan di pemukiman pekerja Deir el-Medineh, dekat Lembah Para Raja, pada awal 1900-an.

‘Buku catatan’ itu juga mengungkapkan transaksi keuangan penduduk daerah itu, yang membeli dan menjual perbekalan seperti gandum dan roti.

Baca Juga: Berusia 2.000 Tahun, Mangkuk Peninggalan Romawi Kuno Ini Ditemukan Utuh Sempurna di Belanda Meski Telah Berabad-abad Lampau Terkubur di Bawah Tanah

Baca Juga: Berusia Hampir 3.000 Tahun, Ditemukan Helm Bertanduk, yang Sebenarnya Salah Bila Dikaitkan dengan Bangsa Perampok Nomaden Ini, Kalau Bukan Milik Bangsa Viking Lalu Siapakah Pemiliknya?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait