Olga menyusun rencana untuk melenyapkan penguasa Drevian bersama-sama dan mengumumkan bahwa dia akan segera tiba di ibukota Drevian, Iskorosten dan meminta mereka untuk mengatur pesta pemakaman, untuk bisa meratapi kematian suaminya di kota itu.
Orang Drevian mulai mempersiapkan pesta dan setelah meminum minuman mereka, tentara Olga menempatkan 5.000 dari mereka di ujung pedang.
Pesta pertumpahan darah ini tidak cukup untuk memuaskan kebutuhannya akan balas dendam, Olga mengumpulkan pasukan untuk melenyapkan musuh-musuhnya untuk selamanya.
Drevian yang masih hidup memohon belas kasihan dan menawarkan untuk membayar madu dan bulu untuk menghindari kemarahan Olga.
Olga tampak melunak, akankah dia menjadi lebih baik?
“Beri saya tiga merpati,” katanya, menurut Pratama, melansir historyanswers.
“Dan tiga burung pipit dari setiap rumah. Saya tidak ingin memaksakan upeti yang berat, seperti suami saya, tetapi saya hanya membutuhkan hadiah kecil ini dari Anda, karena Anda dimiskinkan oleh pengepungan.”
Lalu, Olga memberikan kepada setiap prajurit di pasukannya seekor merupati atau burung pipit, dan memerintahkan mereka untuk menempelkan dengan benang ke setiap merpati dan burung pipit sepotong belerang yang diikat dengan potongan-potongan kecil kain.
Saat malam tiba, Olga meminta tentaranya melepaskan merpati dan burung pipit.
Lalu, burung-burung terbang kembali ke sarangnya, merpati ke kandangnya, dan burung pipit di bawah atap. Saat itulah semuanya terbakar.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR