Saat itu, pusat pengembangan agama Islam di Jawa masih terpusat di Demak.
Sunan Gunung Jati dan putranya Hasanuddin melebarkan pengaruh Islam ke barat Pulau Jawa.
Saat itu, Kerajaan Sunda bersekutu dengan Portugis.
Kemudian, dibantu oleh tentara Demak, Sunan Gunung Jati dan Hasanuddin menyingkirkan Bupati Sunda untuk mengambil alih Banten.
Dalam Ragam Pusaka Budaya Banten (2007), Sunan Gunung Jati dianggap sebagai pendiri Kerajaan Banten. Namun ia tak mengangkat dirinya sebagai raja.
Sunan Gunung Jati memilih menjadi Sultan Cirebon, sementara Banten diserahkan kepada anaknya, Sultan Hasanuddin.
Sultan Hasanuddin diangkat sebagai Sultan Banten pada 1552. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Banten mengalami perkembangan pesat.
Banten melepaskan diri dari Demak dan kemudian menjadi pusat perdagangan di barat Pulau Jawa.
Setelah menjadi raja, Sultan Maulana Hasanuddin pun melanjutkan cita-cita ayahnya untuk meluaskan pengaruh Islam di tanah Banten.
Bahkan Banten mempunyai peranan penting dalam penyebaran Islam di nusantara, khususnya di wilayah Jawa Barat, Jakarta, Lampung, dan Sumatera Selatan.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR