Intisari-online.com - Belakangan ini mendadak sebuah skandal besar terbongkar di Amerika Serikat.
Seorang mantan komandanmiliter AS telah mengaku menerima 250.000 dollar AS (Rp3,5 miliar) tunai dan layanan prostitusi dari kontraktor pertahanan asing untuk memberikan rahasia negara.
Menurut BBC, rahasia yang diberikan oleh pejabat bernama Stephen Shedd.
Ia membantu perusahaan di atas untuk mendapatkan keuntungan ilegal 35 juta dollar AS dari militer AS.
Ini adalah perkembangan terbaru dalam kasus yang disebut "Fat Leonard".
Dianggap sebagai salah satu skandal korupsi terburuk yang pernah dihadapi militer AS.
Atas terbongkarnya skandal yang mengguncang negeri paman sam tersebut, puluhan pejabat ditangkap.
Shedd adalah salah satu dari sembilan anggota Armada ke-7 yang didakwa oleh dewan juri federal pada Maret 2017 atas peran mereka dalam skandal tersebut.
Dia adalah petugas ketiga yang mengaku bersalah.
Menurut Departemen Kehakiman AS, Shedd dan petugas lainnya disuap dengan "pesta seks yang dihadiri oleh pelacur, makanan mahal dan perjalanan".
Sebagai imbalannya, mereka memberikan rahasia dan pengaruh militer untuk membantu Glenn Defense Marine Asia (GDMA).
Sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dan didirikan oleh pengusaha Malaysia Leonard Glenn Francis.
Skandal ini dikenal luas sebagai "Fat Leonard" karena penampilan Leonard.
Ia ditangkap di negara bagian California, AS, setelah "dijebak" oleh otoritas AS pada 2013.
Leonard jugamengaku bersalah atas penyuapan dan ditahan di penjara atau di bawah tahanan rumah.
Menurut jaksa, informasi yang diberikan Shedd dan petugas lainnya membantu GDMA memenangkan dan mempertahankan kontrak.
Tujuannya untuk menyediakan berbagai layanan kepada militer AS, seperti pembuangan limbah untuk kapal di pelabuhan.
Secara total, 34 pejabat militer AS, kontraktor pertahanan dan karyawan GDMA telah didakwa sehubungan dengan skandal tersebut.
Dari jumlah tersebut, 28 mengaku bersalah, termasuk Shedd dan dua perwira Armada ke-7 lainnya.