Intisari-Online.com -Gaius Caesar, yang dijuluki Caligula atau "Sepatu Kecil", menggantikan Tiberius sebagai kaisar Romawi pada tahun 37 M.
Dia kemudian mengadopsi nama Gaius Caesar Germanicus.
Catatan menggambarkan dia sebagai pemimpin yang kejam dan tak terduga.
Menurut sejarawan kuno Suetonius, Caligula sangat mencintai salah satu kudanya, Incitatus.
Melansir History.com, kecintaan terhadap Incitatus membuat Caligula memberi kuda itu sebuah kandang marmer, palungan gading, kalung permata, dan bahkan sebuah rumah.
Penulis sejarah lainnya, Cassius Dio, kemudian menulis bahwa pelayan memberi makan hewan itu dengan gandum yang dicampur serpihan emas.
Terkenal karena kegilaan dan kebrutalannya, Caligula diduga melakukan inses dengan saudara perempuannya, memberi makan tahanan kepada binatang buas dan melakukan percakapan dengan bulan.
Jadi, memanjakan kuda kesayangannya mungkin tampak di antara kejahatannya yang lebih ringan.
Bahkan, ada yang menyebutkan bahwa Caligula ingin menjadikan kuda kesayangannya tersebut sebagai penasihat kerajaan.
Tapi apakah dia benar-benar berencana untuk menjadikan Incitatus sebagai penasihat kerajaan seperti yang disebutkan Suetonius?
Kisah penasihat Incitatus berasal dari seorang penulis yang hidup beberapa dekade setelah Caligula.
Sejarawan berpikir bahwa Suetonius dan Dio mendasarkan kisah tentang hidup Caligula pada rumor dan legenda.
Atau hanya mengarang kisah sensasional yang mengubah penguasa yang tidak terlalu hebat itu menjadi penjahat epik.
Banyak cendekiawan menolak gagasan bahwa Caligula meneror Roma dengan kegilaannya yang tak terkendali.
Alasannya bahwa rekan-rekan pembuat undang-undangnya kemungkinan akan mengeluarkannya dari kekuasaan karena perilaku seperti itu.
Jadi, meskipun Caligula mungkin memiliki kegemaran yang tidak biasa pada kudanya, sepertinya kaisar tidak akan bertindak sejauh itu dengan menunjuk kuda jantan itu.
Tetapi bagaimana jika Caligula benar-benarberencana untuk menciptakan kuda resmi pertama di Roma?
Menurut sejarawan Aloys Winterling, penulis "Caligula: A Biography" (2011), kegilaan bukanlah satu-satunya penjelasan logis untuk perilaku seperti itu.
Dalam bukunya, Winterling menyatakan bahwa banyak aksi aneh kaisar, termasuk perlakuannya terhadap Incitatus, dirancang untuk menghina dan mempermalukan senator dan elit lainnya.
Dengan menganugerahkan jabatan publik yang tinggi pada kudanya, Caligula bertujuan untuk menunjukkan kepada bawahannya bahwa pekerjaan mereka sangat tidak berarti sehingga hewan bisa melakukannya.