Intisari-Online.com - Beberapa kaisar Romawi yang paling diketahui malah dikenal sebagai sosok yang sesat, megalomaniak, atau sekadar 'gila'.
Hal itu menimbulkan pertanyaan, jika kaisar-kaisar itu benar-benar gila, bagaimana mereka bisa menjadi pemimpin salah satu kerajaan terbesar yang pernah dikenal dunia?
Melansir vox.com, untuk menjawab itu, Phil Edward mewawancarai dua sejarawan, yaitu Clifford Ando , seorang profesor klasik dan penulis Ideologi Kekaisaran dan Loyalitas Provinsi di Kekaisaran Romawi, serta Anthony Barrett, seorang profesor klasik dan penulis Lives of the Caesars.
Dimulai dari Caligula, dia adalah salah satu Kaisar Roma yang dikenal gila.
Gosip paling kencang tentangnya adalah soal kebiasaannya inses dengan semua saudara perempuannya di mana saja.
Dia juga membuat terobosan untuk sistem kekaisaran. Seperti yang ditulis Barrett dalam Caligula: The Corruption of Power, Caligula menikmati Senat yang puas dan dukungan militer.
Keduanya menetapkan pola kekuasaan yang bertahan selama berabad-abad.
Caligula sendiri sebenarnya adalah putra dari tentara populer Germanicus, yang kemudian menjadi cucu angkat pendahulunya, Kaisar Tiberius.
Kepercayaan Romawi pada garis keturunan yang kuat, yang terbukti sangat bermasalah selama berabad-abad, menjadikan Caligula sebagai kaisar.
"Tampaknya ada gagasan yang sangat naif," kata Barrett, "bahwa Caligula akan mengikuti jejak ayahnya."
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR