Orang Laut berpatroli di Selat Malaka, mengusir bajak laut dan mempertahankan dominasi pelabuhan seperti Malaka.
Hingga wilayah itu menjadi salah satu pusat perdagangan paling berpengaruh di Asia.
Simbiosis mereka dengan negara-negara perdagangan yang meningkat ditegaskan oleh bukti linguistik, yang menghubungkan pengembara laut dengan bahasa yang mapan seperti bahasa Melayu.
Konon keberadaan pengembara laut masih ada hingga kini, dan lebih dikenal sebagai Suku Bajau, suku yang tinggal di lautan Asia Tenggara dan tidak memiliki kewarganegaraan.
Pengembara laut bergantung pada orang Melayu sebagai pembeli ikan dan sumber daya air lainnya.
Mereka juga membawa barang dagangan yang berharga seperti lada dari satu daerah ke daerah lain.
Baik para perantau maupun para pedagang diuntungkan dari pengaturan tersebut, dan orang laut mengambil tingkat kebanggaan dan prestise dari peran mereka.
Namun pengembara laut tidak sepenuhnya lepas dari daratan.
Bahkan, mereka melintasi daratan dan bentang laut, seringkali terdiri dari pulau-pulau kecil, gundukan pasir atau bakau, dan mereka juga mengubur orang mati di daratan.
Laut berfungsi sebagai reservoir untuk memperoleh sumber daya sekaligus sebagai tempat keramat.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR