Khususnya kepada Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia dalam membantu tindakan keras Kazakhstan terhadap "pasukan kekerasan dan teroris".
Dia mengatakan CSTO memainkan peran positif dalam memulihkan stabilitas di negara Asia Tengah itu.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev sendiri memerintahkan tindakan keras pekan lalu setelah protes tentang kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi aksi kekerasan.
Sebab beberapa kelompok diduga menyerang gedung-gedung pemerintah dan merebut bandara di kota terbesar di negara itu, Almaty.
Namun dalam waktu dua haru setelah menstabilkan negara itu, tentara Rusiaakan mulai menarik diri.
Rusia memang mengirim ribuan tentara ke Kazakhstan dalam beberapa jam setelah permintaan bantuan dari Tokayev.
Bahkan jika Rusia mau, China mengatakan akan bekerja dengan Kazakhstan untuk meningkatkan kerja sama keamanan.
"China dan Rusia, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan tetangga yang bersahabat dari negara-negara Asia Tengah, tidak boleh membiarkan kekacauan atau perang meletus di kawasan itu," ungkap Wang.
Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak harus terus memperdalam koordinasi dan kerja sama, serta menentang campur tangan kekuatan eksternal dalam urusan internal negara-negara Asia Tengah.
Dan tentunya mendukung Organisasi Kerjasama Shanghai yang dipimpin Beijing, aliansi politik, ekonomi dan keamanan yang mencakup China, Kazakhstan, Pakistan, dan India.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR