Intisari-Online.com -Beberapa dekade yang lalu, penduduk di Zisiqiao, China, biasa mencari nafkah dengan bertani dan memancing.
Tapi sekarang mereka memelihara ular seperti piton, ular berbisa, dan kobra.
Jika seseorang mengunjungi desa tersebut, ia akan melihat ratusan ular merayap di dalam kotak kayu kecil yang ditumpuk-tumpuk.
Melansir Orissapost.com pada 2020 silam, selama bulan-bulan musim panas, orang dapat melihat lubang beton yang penuh dengan beberapa ular paling berbahaya di dunia.
Satu ular sangat ditakuti di sini, yakni 'ular lima langkah.'
Ular tersebut sangat mematikan, jika Anda digigit, Anda hanya punya lima langkah lagi menuju kematian.
Ular-ular ini dipelihara untuk diambil dagingnya dan dijual ke restoran.
Sementara itu, bagian tubuhnya juga sangat dicari untuk bahan pengobatan tradisional Tiongkok.
Bisnis ular sangat diminati sehingga perusahaan mendapat untung ganda.
Awalnya, ular liar digunakan untuk menyembuhkan penyakit.
Namun, melihat peluang bisnis, penduduk desa berbondong-bondong alih proofesi menjadi peternak ular.
Salah seorang peternak bernama Yang Hongchang pertama kali memperkenalkan pengembangbiakan ular ke desa beberapa dekade lalu.
Dia mengatakan bahwa dirinya pertama menangkap ular liar untuk menyembuhkan penyakit serius yang dideritanya saat masih muda.
Melihat peluang bisnis, warga desa lainnya keudian mengikuti jejaknya.
Selain itu, mengonsumsi ular dan bagian tubuh ular juga dipercaya oleh sebagian orang dapat meningktkan kesehatan.
Tetapi dengan meningkatnya permintaan akan ular, desa Zisiqiao yang dulu miskin sekarang relatif kaya.
Ular terkenal karena khasiat obatnya dalam pengobatan Tiongkok.
Ular seringkali dikonsumsi dalam sup atau anggur untuk meningkatkan sistem kekebalan pasien.
Sementara sebagian besar bisnis ini dijalankan di dalam negeri, penduduk desa juga mengekspor produk mereka ke luar negeri seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan AS.
(*)