Find Us On Social Media :

Kehidupan Suku Agta di Pedalaman Hutan Filipina yang Seperempat Populasi Prianya Diincar oleh Ular Raksasa hingga Terbiasa Bawa Parang

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 27 Desember 2021 | 09:07 WIB

Suku Agta di Filipina sering diserang ular piton.

Intisari-Online.com - Ketika antropolog Thomas Headland pertama kali bertemu dengan ular terpanjang di dunia, dia sedang dalam perjalanan ke kakus.

Dia tinggal di hutan hujan Filipina dengan sekelompok suku pemburu-pengumpul yang disebut Agta.

Saat menuju kakus di belakang gubuknya, dia menemukan seekor ular sanca batik yang sedang meringkuk di jalan setapak.

“Bulu di belakang leher saya berdiri dan saya berteriak minta tolong,” kenangnya sebagaimana dilansir National Geographic pada 2011 silam.

Baca Juga: Medusa, Gadis Cantik yang Dikutuk Berambut Ular, Kepalanya Dianggap sebagai Monster Sekaligus Jimat Pelindung

Mendengar teriakannya, enam sampai tujuh orang Agta melompat dari semak-semak di sekitarnya dan mulai tertawa.

Ular raksasa sering menyerang orang dalam cerita fantasi dan fiksi ilmiah, tetapi serangan semacam itu bukan hanya fiksi.

Melalui pergaulannya dengan orang Agta, Headland kemudian tahu telah menemukan bahwa seperempat dari semua populasi Agta telah diserang oleh ular piton.

Headland dan istrinya pertama kali tiba di Filipina pada tahun 1962, tiga minggu setelah mereka menikah di Minnesota, Amerika Serikat.

Baca Juga: Pantesan Hewan Kecil Seperti Kucing Hingga Ular Dijadikan Mumi Oleh Penduduk Mesir Kuno, Ternyata Ada Rasia Mengerikan Mengapa Hewan Kecil Sampai Dijadikan Mumi